Tindaklanjuti Keluhan Warga, Unit Ekonomi Satreskrim Polres Nabire Sidak E-Warong di Kampung Lani

(Tindaklanjuti Keluhan Warga, Unit Ekonomi Satreskrim Polres Nabire Sidak E-Warong di Kampung Lani)



Nabire – Menindaklanjuti keluhan masyarakat di kampung Lani dan Kimi, Distrik Teluk Kimi, kabupaten Nabire, yang mengeluhkan mahalnya harga sembako yang dibeli di satu-satunya e-warong di kampung tersebut, jajaran Sat Reskrim Polres Nabire telah melakukan pengecekan langsung pada hari selasa (26/05).

Hal itu disampaikan langsung Kasat Reskrim Polres Nabire, AKP Dionisius Helan S.IK, rabu malam (27/05), kepada Nabire.Net.

Dijelaskan, saat dilakukan pengecekan terhadap kios Chelsea yang diduga menjual sembako tidak sesuai standar perdagangan, aparat dari Unit Ekonomi Sat Reskrim Polres Nabire menginvestigasi pemilik kios terkait keluhan warga.

Nama pemilik kios yang juga agen BRILink yang merupakan mitra BNPT (Bantuan Pemerintah Non Tunai) berinisial M.Z.

MZ mengatakan, bahwa kiosnya memang merupakan agen BRILink Bank BRI Cabang Nabire yang melayani Kartu Indonesia Sejahtera (Kartu Sembako) yang mendapakan Bantuan pemerintah Non Tunai untuk pembelian sembako.

MZ juga membenarkan bahwa setiap Kartu Indonesia Sejahtera yang ia layani memiliki saldo bervariasi diantaranya 600 ribu dan 900 ribu rupiah,.

Berikut harga sembako yang dijual di kios Chelsea :

  • Telur Ayam Lokal 1 Rack Seharga Rp.75.000.-

  • Beras Tawon 25 Kg Rp.340.000.-

  • Beras Tawon 10 Kg Rp.135.000.-

  • Beras Bulog 15 Kg Rp.150.000.-

  • Beras Kelinci 20 Kg Rp.240.000.-

  • Beras Kelinci 40 Kg Rp.460.000.-

  • Beras Kelinci 10 Kg Rp.120.000.-

  • Gula Pasir 1 Kg Rp.22.000.-

  • Gulaku 1 Kg Rp.23.000.-

  • Minyak Goreng Bimoli 5 Liter Rp.75.000.-

  • Minyak Goreng Masku 2 Liter Rp.38.000.-

  • Susu Kaleng Putih Merk Pul Cream Berisi 370 g Rp.16.000.-

  • Teh Celup Merk Sariwangi 25 Saset Rp.7.000.-

  • Teh Celup Merk Bendera 25 Saset Rp.7.000.-

Dikatakan Kasat Reskrim, dari investigasi ini, belum ditemukan harga sembako yang melonjak tinggi sesuai informasi yang diterima.

Namun Kasat Reskrim menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengawal dan berkoordinasi dengan instansi lain untuk mengawal harga bahan pokok di Nabire.

Sebelumnya salah seorang warga kampung Kimi, Distrik Teluk Kimi, Nabire, mengeluhkan harga sembako yang ia beli menggunakan Kartu Sembako, di salah satu e-warong atau (elektronik warung gotong royong) yang ditunjuk untuk melayani pembelian sembako dengan Kartu Sembako.

(Baca Juga : Warga Kimi Keluhkan Kenaikan Harga Telur Yang Dicover Kartu Sembako)

Warga tersebut mengeluhkan kenaikan harga telur dari yang biasa 65 ribu per rak menjadi 85 ribu per rak. Menurutnya, harusnya sembako yang dibeli untuk Bantuan Pangan Non Tunai tidak boleh dinaikan harganya.

(Baca Juga : Warga Kelurahan Karang Mulia Nabire Terima Kartu Sembako (BPNT))

Nabire.Net kemudian meminta tanggapan dari Kepala Dinas Sosial kabupaten Nabire, Ishak, SE, senin (25/05). Ishak mengatakan, berkaitan dengan kenaikan harga tersebut, itu diluar kewenangan Dinas Sosial. Namun Ishak mengakui bahwa perlu dilakukan operasi pasar.

“Memang seharusnya ada operasi pasar. Dinsos hanya berusaha agar sebanyak-banyaknya keluarga miskin di Nabire bisa mendapat Kartu Keluarga Sejahtera dari Kementerian Sosial,” pungkas Ishak.

[Nabire.Net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *