Banjir Terjang Kampung Sima Awal Tahun 2020

(Banjir tanggal 1 Januari 2020 di kampung Sima/Dok.Raden.Sawa)

Nabire – Akibat hujan deras pada hari rabu (01/01), terjadi banjir di Kampung Sima, Distrik Yaur, kabupaten Nabire, Papua.

Hal tersebut diinformasikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Nabire, kamis (02/01). Dalam laporan awalnya, banjir tersebut terjadi pada rabu sore (01/02), sekitar pukul 17.00 Wit.

Menurut keterangan Manager Pusdalops BPBD Nabire, Medy Tonapa, ST, laporan banjir tersebut diterima dari warga, namun belum ada laporan mendetail.

Akibat banjir tercatat 1 unit rumah warga dan 1 unit bangunan Kantor Bakal Klasis Nabire Barat mengalami sedikit kerusakan.

Banjir sendiri disebabkan meluapnya Kali Sima. Dan wilayah kampung Sima merupakan wilayah yang sering menjadi langganan banjir.

Sementara laporan terakhir hari ini (02/01), banjir sudah mulai surut, namun banjir menyisakan kerusakan rumah warga dan miringnya pondasi bangunan Kantor Bakal Klasis Nabire Barat.

Deforestasi Oleh Perusahaan Sawit Dituding Perparah Banjir Di Sima

Selain itu dari penelusuran Nabire.Net, penyebab lain terjadinya banjir di wilayah tersebut akibat lajunya deforestasi sejak 2016 oleh perusahaan sawit yang beroperasi di Distrik Yaur.

Hal itu dibenarkan oleh John N.R Gobai, anggota demisioner DPR Papua. Menurut John, pengalaman banjir tahun 2016 seharusnya menjadi cermin pemerintah dan istansi terkait dalam mengupayakan penyelesaian masalah banjir di wilayah tersebut.

(Baca Juga : Pemkab Nabire Harus Bangun Talud & Danau Buatan Di Kampung Sima)

Ia meminta kepada; Balai Wilayah Sungai Papua dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua, untuk dapat mencarikan solusi jangka panjang terhadap adanya perkampungan Sima yang diapit oleh 2 (dua) Sungai.

Kepada pemkab Nabire, John menghimbau agar segera membuat jalur baru sungai dan talud serta adanya Danau Buatan untuk menampung air dan Danaunya dapat digunakan untuk memelihara ikan, agar kemudian dapat menjadi tempat pemancingan

Perusahaan Kelapa Sawit yang beroperasi di wilayah tersebut seperti PT. Nabire Baru juga diminta ikut memikirkan dibuatnya jalur baru sungai dan talud serta Danau Buatan untuk menampung air dan Danaunya dapat digunakan untuk memelihara ikan, agar kemudian dapat menjadi tempat pemancingan.

[Nabire.Net]



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *