Mengenal Telur Burung Kasuari

(Mengenal Telur Burung Kasuari)

Jayapura, Kasuari adalah burung endemik Papua, Papua Nugini dan Australia yang hanya berkumpul untuk berkembang biak. Burung ini dikenal bertubuh besar namun tidak dapat terbang.

Kasuari memiliki telur terbesar kedua di dunia setelah telur burung unta. Jika burung unta berhasil dibudidayakan di peternakan misalnya di Australia atau AS, namun burung kasuari hingga sekarang masih liar hidup di hutan.

Kasuari betina bertelur antara 3 dan 8 butir, telur ini berwarna hijau terang. Setelah bertelur di sarang serasah daun, kasuari betina kemudian meninggalkannya, untuk dierami kasuari jantan.

Telur kasuari berukuran rata-rata 9 x 14 cm dan berat 650 hingga 750 gram. Kasuari jantan akan mengerami sarang selama 50 – 52 hari, dan terus melindungi anaknya selama kurang lebih sembilan bulan.

Sarang burung kasuari tersembunyi di dalam hutan, sehingga telur kasuari sangat sulit ditemukan oleh para pemburu, kalaupun ditemukan maka pemburu akan berhadapan dengan kasuari jantan yang siap menendang dengan kakinya.

Tenaganya yang besar serta kuku kaki yang tajam, sehingga tendangan kaki kasuari sangat membahayakan manusia.

Selama ini telur kasuari diburu untuk dikonsumsi atau cangkangnya dilukis untuk dijadikan souvenir khas Papua.

Suvenir telur kasuari (mungkin karena bahannya susah didapat) kadang dijumpai di pasar seni Hamadi, Kota Jayapura atau beberapa artshop di Merauke.

Namun setelah membeli telur kasuari berlukis ini, wisatawan jangan harap bisa membawanya ke luar Papua.

Burung kasuari termasuk burung yang dilindungi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sehingga burung kasuari hidup dan telurnya tidak boleh dibawa keluar dari Papua.

Burung kasuari hanya dapat dijumpai di Papua, untuk itu perlu dijaga kelestariannya, salah satunya dengan tidak mengkonsumsi telurnya maupun membeli produk kerajinan berbahan cangkang telur kasuari.

[Nabire.Net/Hari Suroto]


2 Responses to Mengenal Telur Burung Kasuari

  1. Agustadi SP berkata:

    Harusnya Pemda Papua bisa membudidayakan dan melestarikan burung Kasuari dan Cenderawasih. Buat penangkaran di tempat jauh dari keramaian, pasti bisa. Buat inseminasi, tembak burungnya, jantan dan betina dengan peluru bius.- termsuk kangguru. Pasti bisa, jangan mudah menyerah, Bung !!

  2. Agustadi SP berkata:

    Budidayakan dan lestarikan tanaman buah pisang Raksasa yang hanya ada di Papua. Lalu sebarkan ke daerah di pulau2 luar Papua. Viralkan. Thanks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *