Kepala Puskesmas Bumi Wonorejo : Perlunya Kolaborasi Lintas Sektor dalam Menangani Permasalahan Kesehatan
Nabire, Setiap pihak di Kelurahan Bumi Wonorejo Nabire harus bersama-sama bergerak dalam upaya melihat potensi setiap sektor guna berkolaborasi menyelesaikan permasalahan kesehatan di wilayah tersebut.
Harapan tersebut diungkapkan Kepala Puskesmas Bumi Wonorejo, dr. Pinky Panca Wardani, saat diwawancarai Nabire.Net, di sela-sela Rapat Lintas Sektoral Triwulan III yang dilaksanakan oleh UPTD Puskemas Bumi Wonorejo Nabire, Rabu (27/09/2023) di Puskesmas Bumi Wonorejo Nabire.
Dijelaskan dr. Pinky, perilaku hidup sehat adalah upaya bersama, bukan hanya dari Puskesmas saja tetapi juga lintas sektor sehingga bisa diintegrasikan di berbagai kegiatan guna menggerakan masyarakat bersama-sama menanggulangi permasalahan masyarakat di Bumi Wonorejo.
Lebih lanjut dr. Pinky mengatakan, “yang baru di dropping ke kita tahun ini terkait USG. Jadi itu untuk menunjang terkait pelayanan pada wanita atau ibu hamil. Kenapa penting? Karna pada Tri Semester 1 atau 3 bulan pertama dan Tri Semester 3 atau 3 bulan yang terakhir itu diharapkan memeriksa dengan bantuan USG untuk memastikan janin dan ibu selama nanti persalinan bisa tetap aman, jadi resikonya bisa diminimalisir sehingga akan menurunkan tingkat kematian pada bayi maupun ibu.”
Selain itu kata dr. Pinky, terkait alat Krioterapi, itu terkait dengan penanganan Lesi atau kondisi kelainan sebelum terjadinya kanker leher rahim dan namanya Lesi pra kanker jadi ala tersebut digunakan untuk mereka yang kalau hasil deteksi terkait kanker leher lahir dalam menggunakan metode IVA infeksi visual dengan asam asetat itu positif dia dengan luas tertentu yang minimalis masih bisa ditanggulangi awal menggunakan alat Krioterapi.
Ketika ditanyakan terkait kasus HIV/AIDS yang angkanya semakin tinggi di Nabire, khusus di Puskesmas Bumi Wonorejo, dr. Pinky menuturkan, memang agak spesifik pemilihan layanan untuk salah satu misinya adalah yang meningkatkan mutu dan keselamatan pelanggan dengan menormalisasikan test HIV sebagai paket layanan dasar.
“Jadi disini, setiap mereka yang datang berkunjung untuk mengakses, kami tawarkan dan karena kami sendiri di Puskesmas juga sudah desentralisasi ARP, artinya ARP itu sudah disiapkan di Puskesmas sehingga kita bisa langsung mengakses untuk menjadwalkan pemberian anti virusnya itu sehingga bisa lebih cepat penanganannya. Kita juga mesti mencari tahu lagi penyakit tambahan yang sedang ada karena kalau misalnya penyakit tambahan ada itu tidak dikendalikan baik pada saat pemberian anti virus yang cepat itu pun akan tidak bisa langsung diterima oleh badan dengan baik. Bisa dipastikan mereka juga ada pendampingan teman-teman kelompok teman sebaya yang juga berpengalaman karena hidupnya bersama HIV,” tandas dr. Pinky.
[Nabire.Net/Edi Sutrisno]
Tinggalkan Balasan