Danrem 173/PVB Bantah TNI Tembak Warga Sipil di Intan Jaya

(Komandan Korem 173/Praja Vira Braja (PVB), Brigadir Jenderal TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia, S.E)

Nabire, 27 Mei 2025 – Komandan Korem 173/Praja Vira Braja (PVB), Brigadir Jenderal TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia, S.E., memberikan klarifikasi tegas terkait isu penembakan warga sipil oleh aparat TNI di Intan Jaya, Papua.

Dalam wawancara bersama awak media pada Senin (26/5/2025), Danrem memastikan bahwa seluruh tindakan aparat TNI di lapangan dilakukan sesuai prosedur dan hingga saat ini tidak ada laporan resmi terkait keterlibatan anggotanya dalam penembakan warga sipil.

“Anggota saya menyatakan 100% bahwa mereka tidak melakukan penembakan. Sampai saya keluar dari ruangan Gubernur, tidak ada laporan yang masuk ke saya, baik dari anggota saya sendiri maupun dari masyarakat. Tidak ada laporan bahwa TNI menembak masyarakat. Sampai wawancara ini berlangsung, tidak ada itu penembakan,” tegas Brigjen Frits Pelamonia.

Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi isu yang berkembang terkait operasi penindakan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya. Sebelumnya, TNI mengeluarkan pernyataan resmi bahwa sebanyak 18 anggota KKB berhasil dilumpuhkan dalam kontak tembak. Namun, sejumlah pihak di masyarakat mengklaim bahwa dari 18 korban tersebut, hanya lima yang merupakan anggota KKB, sementara 13 lainnya disebut sebagai warga sipil.

Menanggapi klaim tersebut, Danrem 173/PVB mempertanyakan bukti yang mendukung tudingan tersebut.

“Kalau sisanya warga sipil, mana buktinya? Kalau memang benar 13 orang itu warga sipil, mana datanya? Sampai sekarang tidak ada juga. Jadi saya tidak bisa mengeluarkan pernyataan lebih lanjut karena saya sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi secara pasti,” ujarnya.

Brigjen Frits juga menekankan bahwa jika benar korban merupakan warga sipil, maka reaksi masyarakat maupun pemerintah daerah pasti sudah lebih masif.

“Kalau itu warga sipil, saya yakin dan percaya 100% sudah akan ramai. Mungkin Pak Gubernur sudah mengadakan rapat terbatas dengan kami dari pihak aparat. Tapi sampai sekarang tidak ada. Jadi saya yakin tidak benar. Semua itu KKB? Ya, saya pastikan,” tandasnya.

Pengamanan Sesuai SOP, Situasi Umum Terkendali

Selain menanggapi isu penembakan, Brigjen Frits Wilem Rizard Pelamonia juga menegaskan bahwa operasi pengamanan yang dilakukan oleh TNI di wilayah Papua tetap berjalan sesuai dengan prosedur dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.

“Kalau pengamanan, ini tetap jalan karena program harus berjalan. Kita tahu kalau situasi tidak aman, bagaimana roda pemerintahan bisa berjalan? Jadi semuanya memang dilakukan sesuai SOP. Saya yakin dan percaya bahwa pengamanan di daerah rawan ini sudah sesuai prosedur yang ada,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara umum situasi keamanan di wilayah Papua masih terkendali. Hanya ada tiga wilayah yang masuk dalam kategori rawan, yakni Kabupaten Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya.

“Situasi sampai saat ini selain tiga kabupaten tersebut—Intan Jaya, Puncak, dan Puncak Jaya—relatif aman dan terkendali. Untuk ketiga kabupaten ini, walaupun rawan, situasinya tetap terkendali,” jelasnya.

Pernyataan ini mempertegas komitmen TNI dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah Papua serta memastikan bahwa setiap tindakan aparat dilakukan secara profesional dan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Tegaskan Komitmen Profesionalisme TNI

Dengan menyampaikan klarifikasi tersebut, Brigjen TNI Frits Wilem Rizard Pelamonia berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya. Ia juga menegaskan bahwa institusinya akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas pengamanan di wilayah rawan konflik.

“Kita tidak bekerja sembarangan. Semua dilakukan dengan SOP, dan jika memang ada pelanggaran, tentu akan ditindaklanjuti. Tapi dalam hal ini, saya tegaskan lagi, tidak ada laporan dan saya yakin anggota saya tidak melakukan penembakan seperti yang dituduhkan,” pungkasnya.

[Nabire.Net/Musa Boma]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *