Bupati Nabire Tolak Rencana Pelaksanaan RDP Otsus di Dogiyai

(Bupati Nabire Tolak Rencana Pelaksanaan RDP Otsus di Dogiyai)

Nabire – Sehubungan dengan agenda politik Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) UU Otsus bagi provinsi Papua, dimana kabupaten Dogiyai adalah salah satu kabupaten di wilayah adat Meepago yang menjadi tempat pelaksanaan RDP tersebut, pada tanggal 17-18 November 2020, maka Bupati Nabire selaku Ketua Asosiasi Bupati Wilayah Meepago menolak pelaksanaan RDP di kabupaten Dogiyai.

Penolakan tersebut tertuang dalam Surat Bupati Nabire Nomor 330/2915/Set tentang penolakan rencana pelaksanaan RDP Otsus Papua di wilayah adat Meepago, tertanggal 16 November 2020.

Dalam surat ini, yang menjadi pertimbangan penolakan RDP tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Kabupaten Nabire adalah salah satu dari 11 kabupaten di Papua yang akan melaksanakan Pilkada Serentak 2020, maka sudah menjadi tanggung jawab dan tugas Bupati Nabire untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Meepago khususnya di Nabire.

  2. Memperhatikan Maklumat Kapolda Papua nomor Mak/I/XI/2020 tentang rencana RDP pada masa pandemi Covid19, tanggal 14 November 2020

  3. Memperhatikan Surat Kapolres Nabire nomor B/775/XI/YAN/2.1/2020/Intelkam perihal pertimbangan tempat pelaksanaan RDP di kabupaten Dogiyai yang mendapat penolakan dari sejumlah komponen masyarakat di wilayah adat Meepago dan akan menimbulkan kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah adat Meepago

[Nabire.Net]


One Response to Bupati Nabire Tolak Rencana Pelaksanaan RDP Otsus di Dogiyai

  1. Yulianus berkata:

    Ketiga alasan tersebut tidak tepat.
    Untuk yang pertama, itu hanya kepentingan kabupaten, sedangkan otsus adalah kepentingan masa depan Papua.
    Untuk yg kedua, banyak kegiatan yang di lakuka di banyak daerah yang lebih mabahayakan, tetapi hanya terkait otsus ini di tidak di izinkan.
    Untuk yang ketiga, masyarakat meepago satu orang tidak pernah berbicara hal seperti yang di sampaikan diatas. Itu tdk menghormati masyarakat.

    Bapati Nabire sangat aneh, aneh seaneh-anehnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *