Asisten II Setda Kota Sorong Buka Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Gereja Kingmi

(Asisten II Setda Kota Sorong membuka Pelatihan Pemberdayaan Perempuan)

Sorong – Gereja Kingmi di Tanah Papua melalui Departemen Pelayanan Perempuan mengadakan Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Gereja Kingmi, yang dilaksanakan di Sorong, Papua Barat.

Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari hingga 8 November 2019, di gereja induk jemaat Bukit Zaitun Sorong, Klasis Sorong Fakfak dan Kaimana, Koordinator Papua Barat, Provinsi Papua Barat.

(Baca Juga : Pelatihan Pemberdayaan Perempuan Gereja Kingmi Di Jemaat Bukit Zaitun Sorong)

Kegiatan ini mengusung tema “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga” (Pengkhotbah 9:10a), dan sub tema “Melalui pelatihan & ketrampilan, Departemen Pelayanan Perempuan mengangkat dan memberdayakan potensi dari setiap perempuang Kingmi yang terampil, cakap dan inovatif”.

Kegiatan ini sendiri pernah dijadwalkan pada Oktober 2018 silam namun tertunda karena bersamaan dengan Raker Sinode II, sehingga panitia koordinator Papua Barat bersama Departemen Pelayanan Perempuan Kingmi di Tanah Papua menundanya.



Pelatihan dibuka oleh Walikota Sorong diwakili Asisten II Setda kota Sorong, Drs.Anton Sagrim M.Si, ditandai dengan pengalungan kartu peserta, senin (04/11).

Asisten II Setda dalam sambutannya berharap, program yang dilakukan ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama para perempuan, sehingga dapat mengantarkan perempuan di Gereja Kemah Injili khususnya dan umumnya di Kota Sorong ini dapat bertransformasi dari perempuan belum berdaya menuju perempuan berdaya.

Kegiatan ini juga merupakan penjabaran sinergi gereja dengan misi Pemerintah Kota Sorong, yakni meingkatnya insfrastruktur dasar perkotaan dengan meningkatnya kualitas umber daya manusia yang berkelanjutan. Peningkatan infrastruktur dasar hendaknya tidak kita pahami sebatas pada pembangunan fisik semata,melainkan juga pada upaya pengembangan infrastruktur iman.

Sementara itu, Ketua Panitia Ibu Olince Adii SH mengatakan, ia bersyukur karena kegiatan ini bisa terlaksana walaupun kondisi Papua baru saja pulih dari kasus rasisme.

Ia juga mengapresiasi Pdt. Dominggus Bobi, M.Th selaku Wakil Gembala Gereja Kingmi Jemaat Zaitun Kota Sorong, yang membangun penginapan dan tempat makan serta tempat pelatihan selama 2 minggu kepada peserta

“Walaupun kami Papua Barat sebagai Kordinator Bungsu dari ke 12 Kordinator dibawahnya 90 Klasis di tanah Papua dengan kuantitas jemaat dan 2 klasis, kami memberanikan diri sebagai tuan rumah berdasarkan Matius 18:20 yaitu “Sebab jika satu dua orang berkumpul oleh karena Namaku, Aku berada disana.

Ayat itu memberikan dorongan kepada Klasis Sorong Fakfak pada rapat lengkap 3 Agustus 2018 lalu untuk sepakat menjadi tuan rumah.

Selain itu, Panitia juga mengajak Dinas Perindagkop untuk ambil bagian dalam kegiatan ini, sebab hasil dari kegiatan ini bisa mendukung pelaksanaan PON Papua 2020 mendatang.

Sementara pemateri dalam pelatihan ini berasal dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Kesehatan.

Panitia sendiri mengapresiasi beberapa koordinator yaitu Mamta 12 orang, Dogiyai 4 orang, Nabire 2 orang, Puncak Selatan 12 orang, klasis persiapan Manokwari 12 orang, selain peserta dari Sorong.

Apresiasi juga datang dari akademisi Universitas Kristen Papua (UKIP) Sorong, DR. Yulian Anouw, M.Th. Ia bangga dengan bahan baku pelatihan yang bisa menghasilkan kreasi kerajinan. Hal itu menurutnya perlu terus dilatih dan dikembangkan sehingga bisa diberdayakan pada PON 2020.

[Nabire.Net/Yul.Anouw/Ones.Yobee/H.S.K]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *