34 KODAP OPM Peringati HUT Proklamasi ke-51 & Tolak Semua Program Pembangunan Indonesia di Papua
Nabire, Sebanyak 34 KODAP TPNPB-OPM memperingati HUT Proklamasi 1971 dan menolak semua program pembangunan Indonesia di Papua. Hal itu sesuai siaran pers dari manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM, 2 Juli 2022, yang diterima Nabire.Net.
Dalam siaran pers tersebut, manajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM telah menerima laporan dari 34 KODAP TPNPB-OPM bahwa mereka berhasil merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan Papua yang ke-51 yaitu dari tanggal 1 Juli 1971 – 1 Juli 2022.
Hal ini bangsa Papua lakukan, karena semua aset negara West New Guinea Netherland yang telah Belanda Bersama bangsa Papua siapkan dari pembebntukan Dewan New Guinea RAAD (NGR) 5 April 1961 dan selanjutnya Dewan NGR telah mengumumkan Embrio Negara Papua Barat pada tanggal 1 Desember 1961, dan berdasarkan sejarah ini maka Para Tua-tua bangsa Papua sebagai pendahulu bangsa Papua telah Proklamsikan Kemerdekaan Papua pada 1 Juli 1971 di Waris Daerah Keerom West Papua. Proklamasi ini telah terjadi di atas tanah leluhur bangsa Papua, bukan diluar negeri di negara asing.
Dan perlu diketahui oleh semua pihak bahwa proklamasi ini merupakan Sikap menolak PEPERA 1969 yang telah dimanipulasi dan direkayasa, dan juga PEPERA itu tidak demokratis dan penuh teror dan indtimidasi terhadap Orang Asli Papua pada waktu itu, dan juga PEPERA yang cacat hukum dan moral, maka Proklamasi ini telah klaim semua aset Negara Papua Barat yang telah dipersiapkan oleh Belanda pada waktu itu.
Dalam siaran Pers tersebut, Komnas TPNPB-OPM juga melampirkan beberapa foto dan video saat upacara, dan perayaan ini juga telah dilakukan di seluruh dunia yaitu oleh Para Diplomat Papua bersama semua Pendukung Internasional dalam berbagai bentuk.
Dalam hal ini, Ketua Badan Diplomatik TPNPB-OPM, Akouboo Amatus Douw dan Koordinator Badan Diplomator TPNPB-OPM Untuk Asia dan Pasifik, Lewis Prai Welip juga telah bergabung di Brisbane, Australia dan telah melakukan perayaan Peringatan ini.
Dalam siaran Pers ini juga Komnas TPNPB-OPM akan menulis laporan berdasar laporan yang telah diterima manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM, dan ini merupakan laporan resmi dari Semua KODAP TPNPB di seluruh tanah Papua.
Laporan pertama dari TPNPB-OPM KODAP 8 Intan Jaya, Batalion Janogo Angin Timur, 833 pasukan dari Lewis Kogoya dan Undius Kogoya.
Mereka juga mengibarkan bendera Bintang Fajar di Tembagapura di Kali Buah Neri, pada hari Jumat (01/07/2022) sebagai tanda perayaan HUT ke-51.
Undius Kogoya dan pasukannya telah berhasil kibarkan Bintang Fajar yaitu Bendera Nasional Bangsa Papua pada Jumat Pagi pukul 06:30 WIT. Demikian laporan dari TPNPB KODAP XVIII Intan Jaya, Papua.
Sementara itu laporan berikutnya dari TPNPB-OPM KODAP XXXI Noukai Deiyai. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan XXXI Noukai Deiyai memperingati HUT Ke 51 Prokamasi Kemerdekaan Bangsa Papua pada 1 Juli 2022 dengan mengadakan upacara pengibaran bendera Sang ”Bintang Fajar” (bendera kebangsaan Papua).
Acara ini telah berlangsung dengan meriah di Markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan XXXI Noukai Deiyai.
Pada pukul 09.00 WIT, upacara pengibaran bendera dimulai dan secara langsung dipimpin oleh Bridgen Jhon Badii, Panglima Daerah dan Letnan Kolonel Aris E. Mote, Kepala Staf Daerah Komando Daerah Pertahanan XXXI Noukai Deiyai serta di hadiri oleh seluruh Staf, Pimpinan Batalion, Korps Wanita, para prajurit dan simpatisan rakyat bangsa Papua di Wilayah Deiyai yang secara spontan menjadi peserta upacara.
Dalam peringatan Hari Ulang Tahun Proklamsi Kemerdekaan Bangsa Papua yang ke 51 pada 1 Juli 2022 di Markas KODAP XXXI Noukai Deiyai, Brigjen Jhon Badii, Panglima Daerah, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan XXXI Noukai Deiyai – Organisasi Papua Merdeka menyatakan sikap bahwa :
(1). Manifesto Politik Deklarasi Kemerdekaan Bangsa Papua 1 Desember 1961 telah secara resmi dilengkapi untuk berpemerintahan Negara Sendiri sebagai sebuah bangsa yang Merdeka dan Berdaulat secara Defakto dan Deyure melalui Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Papua Barat pada 1 Juli 1971 di West Papua;
(2). Kami menyatakan kepada Dunia bahwa Semua Perjanjian Internasional atas Sengketa West Papua adalah ILEGAL karena bangsa Papua tidak pernah dilibatkan dalam semua perjanjian tersebut, maka Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara Kolonial yang menganeksasi Wilayah West Papua secara ILEGAL;
(3). Kami Menuntut Belanda, Indonesia dan Amerika Serikat SEGERA bertanggung Jawab atas Kasus Sengketa Politik dan Hukum Wilayah West Papua;
(4). Kami secara Tegas Menolak Keberadaan NKRI diatas Tanah West Papua dan Segala Program terutama Otonomi Khusus Jilid II dan Pemekaran Daerah Otonom Baru yaitu Provinsi dan Kabupaten di Wilayah West Papua;
(5). Kami Menyeruhkan kepada seluruh Komponen Bangsa Papua Untuk Segera Bersatu menuju Revolusi Total di Seluruh West Papua, guna merebut Kembali hak Kemerdekaan yang di aneksasi oleh Indonesia, Amerika Serikat, Belanda dan PBB;
(6). Kami menyeruhkan kepada Komunitas Internasional secara Kelompok maupun secara Personal SEGERA Mendukung Perang Pembebasan Nasional Bangsa Papua yang sedang digencarkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Seluruh Wilayah West Papua lawan Kolonial NKRI;
(7). Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (KODAP) XXXI Noukai Deiyai berserta TPNPB-OPM Wilayah Meepago Tidak Bertanggung Jawab Atas Insiden Penembakan terhadap warga Sipil di Aula Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Deiyai pada 26 Juni 2022 karena Panglima Daerah, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Komando Daerah Pertahanan (KODAP) XXXI Noukai Deiyai Belum Pernah mengeluarkan Operasi Lawan Kolonial NKRI di Wilayah Deiyai sebagai wilayah operasionalnya di dalam Kota Deiyai maupun diluar Kota Deiyai.
Demikian pernyataan sikap kami dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Papua Barat yang Ke 51 dan acara pengibaran bendera Bintang Fadjar dalam rangka memperingati HUT Ke 51 Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Papua pada 1 Juli 2022 telah berlangsung dengan aman dan tertib tanpa gangguan di Markas TPNPB Kodap XXXI Noukai Deiyai, West Papua.
Laporan Ketiga adalah TPNPB XXIX SOMATUA Intan Jaya yang melaporkan bahwa mereka telah berhasil lakukan upacara Perayaan hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Papua Barat yang ke 51 Tahun, yaitu 1 Juli 1971-1 Juli 2022, dan mereka mengatakan bahwa Militer Komnas TPNPB-OPM Bataliyon 2 Agusugu-Makataka, pada posisi yang tetap dibawah pimpinan Panglima Tinggi Gen Goliat Tabuni dan Komandan Perang setanah Pupua Major General Lekagak Telenggen, Jubir Komnas Pusat tuan Sebby Sambom, Kepala Staf Umum Komnas TPNPB tuan Terriyanus Satto, dewan diplomat Komnas pusat diluar negeri tuan Amatus Akoubo Douw, dan Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap XXIX) Somatua Intan Jaya Bridgjen Saul Marten Mambol.
Hidup Komando Nasional TPNPB-OPM 34 Kodap setanah Papua, karena berhasil merayakan Peringatan Hari Proklamasi Kemnerdekaan Negara Republik Papua Barat yang 51 Tahun.
Dalam Perayaan ini juga TPNPB KODAP XXXIX Somatua Intan Jaya, mengeluarkan pengakuan bahwa 34 KODAP TPNPB se Tanah Papua Dalam Komando Nasional adalah satu Komando dan satu Tujuan yaitu Papua harus Merdeka Penuh dari tangan Pemerintah Indonesia dan siap Perang revolusi total melawan pendudukan tentara dan polisi Indonesia, karena Papua adalah Tanah Milik Bangsa Papua, bukan Indonesia.
Laporan Keempat adalah TPNPB KODAP XV Naglum Kupel- Pegunungan Bintang Papua. Dalam Perayaan Proklamasi 1 Juli 1971 yang merupakan Hari Kemerdekaan Negara Republik Papua Barat ini yang ke 51 Tahun yaitu 1 Juli 1971-1 Juli 2022 ini TPNPB KODAP XV Ngalum Kupel telah keluarkan beberapa pernyataan sikap sebagai berikut :
TPNPB-OPM, Panglima KODAP XV Ngalum Kupel atas nama Brigjen Lamek Alifki Taplo, Wakil Panglima KODAP XV Ngalum Kupel atas nama Kolonel Enos Alwolmabin. Komandan Wakil Peperangan KODAP XV Ngalum Kupel atas Letnan Satu Ananias Hati Mimin. Komandan Batalion 3 Meme Pasukan Salju atas nama Letkol Nason Mimin. Wakil Komandan Batalion 3 Meme Pasukan Salju atas nama Kapten B.Lepki, Komandan Operasi Batalion 3 Meme Pasukan Salju atas nama, Letkol Otobius Mimin, kembali menegaskan kepada nasional dan internasional bahwa :
1. Kami (TPNPB) menolak DOB di seluruh tanah Papua yang telah ditetapkan dengan adanya 3 provinsi baru.
2. Stop bikin kelompok untuk mendekati kami dan mengatasnamakan kami, entah itu organisasi bakan sampai keluarga, karena kami adalah Pejuang sejati yang berjuang untuk membebaskan bangsa kami yaitu bangsa west Papua dan kami tidak pernah main kepentingan;
3. Dan juga kami TPNPB minta stop distrik-distrik tersebut yang bikin kelompok gelap untuk mendekati kami seperti:
-
Oksibil
-
Okbibab
-
Kiwirok
-
Oksop
-
Okhika
-
OKbape
-
Seramkatop
-
Okaom
-
Okbemtau
-
Oksebang
-
Oklip
Panglima TPNPB KODAP XV Ngalum Kupel Bersama Perwira dan semua Pasukan TPNPB di Wilaya tanah adat Suku Ngalum Kupel mengatakan bahwa bila ketemu orang-orang ynag menjadi perantara Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang, akan ditembak Mati.
Dan Tuan-Tuan Kerja di Pusat bahkan diplomat TPNPB boleh ketahui bahwa orang-orang kami yang kerja di Birokrasi Pemerintah Kolonial Indonesia biasa tipu kami TPNPB, oleh karena itu kami TPNPB KODAP XV Ngalum Kupel keluarkan peringatan keras.
Setelah pernyataan ini diumumkan, kami TPNPB KODAP XV Ngalum Kupel akan cari orang-orang ini, dimana saja mereka berada. Karena mereka-mereka ini yang menghambat perjuangan Papua Merdeka.
Demikian Pernyatan TPNPB KODAP XV Ngalum Kupel di momen Perayaan Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Papua Barat pada 1 Juli 2022.
Laporan kelima adalah TPNPB KODAP Odiyai-Dogiyai. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Dearah Pertahanan XI Odiyai-Deiyai mengeluarkan Pernyatan Menolak semua program Pembangunan oleh Pemerintah Kolonial Republik Indon di seluruh Tanah Papua, termasuk Otsu Jilid II dan DOP.
Laporan dari Wilayah lain belum Masuk, tapi Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM pastikan bahwa semua telah melaksanakan Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Papua Barat yang ke 51 Tahun, yaitu 1 Juli 1971. 1 Juli 2022.
Dalam momen perayaan ini juga Panglima dan Komandan Operasi TPNPB KODAP IV Sorong Maybrat yaitu Bridgen Denny Moss dan Major Arnoldus Kocu telah melaporkan sebelumnya bahwa mereka akan umumkan Batalion baru dan juga akan promosikan 30 Pucuk Senjata Baru untuk melawan TNI/Polri. Dalam momen Perayaan 1 Juli 1971 yang merupakan hari Kemerdekaan Papua ini juga mereka akan umumkan perang melawan TNI/Polri. Kami tunggu laporan fisik dari TPNPB KODAP IV Sorong, kemudian kami akan umumkan hasilnya.
Laporan keenam adalah badan Diplomatik di Australia. Dalam hal ini Ketua Badan Diplomatik TPNPB-OPM Tuan Akouboo Amatus Douw dan Koordinator Diplomator TPNPB-OPM Untuk Asia dan Pasifik Tuan Lewis Prai Welip, Penasehat Hukum TPNPB-OPM di Australia Tuan Julian King Bersama pendukung Papua merdeka di Australia mereka semua bergabung di Brisbane dan telah berhasil merayakannya dengan bentuk mengeluarkan pernyatan dan Pidato politik.
Dalam hal ini kami percaya bahwa semua Orang Asli Papua Bersama Pendukung Masyarakat Internasional telah melakukan hal yang sama pada momen perayaan 1 Juli sebagai hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Papua Barat.
Demikian semua laporan tentang momen Perayaan Proklamasi 1 Juli 1971 oleh Pimpinan dan Pasukan TPNPB di 34 KODAP KOMNAS TPNPB, dan siran pers ini sah seuai Protol KOMNAS TPNPB-OPM.
Berdasarkan laporan perayaan Proklamasi 1 Juli 1971 yang ke 51 ini, maka kami dari Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM rekomendasikan kepada semua journalists yang hendak mewartakan boleh gunakan laporan TPNPB KODAP XXXI Noukai Deiyai.
Dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM mengakui Laporan TPNPB KODAP XXXI Noukai Deiyai merupakan laporan yang mewakili 34 Koamdo Daerah Pertahanan, Tentara Pembebasan Nasional Papua barat-Organisasi Papua Merdeka. Oleh karena itu kami bersilakan kepada semua Journalists menggunakan laporan TPNPB KODAP XXXI Noukai Deiyai.
Demikian siaran Pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM per 2 Juli 2022, dan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM bertanggungjawab atas siaran Pers ini.
Diteruskan kepada semua Pihak oleh Jubir KOMNAS TPNPB-OPM Sebby Sambom, dan terima kasih atas kerja sama yang baik. Semoga Tuhan leluhur bangsa-bangsa di dunia akan memberkati kita semua.
[Nabire.Net]
Share on:
WhatsApp
Post Views: 11,029
Tinggalkan Balasan