Akhirnya, Aspirasi Warga Terdampak Banjir Di Nabire Perihal Normalisasi Kali Yaro Sampai Ke BWS & Dinas PU Papua

Nabire – Persoalan banjir yang sering melanda Distrik Yaro dan sekitarnya, mendapat angin segar. Pasalnya, persoalan ini sudah disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Bidang Sumber Daya Air/Pengairan serta Balai Sumber Daya Air dan Kasatker Balai Wilayah Sungai Papua di Jayapura.

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas PUPR Nabire, Otto Riskandar ST M.Si, kepada Nabire.Net, Kamis (28/02).

(Baca Juga : Warga Terdampak Banjir Di Nabire, Diminta Membuat Usulan Tertulis Penanganan Bencana Kepada Instansi Terkait)

Dijelaskan persoalan banjir di Distrik Yaro, yang berimbas juga ke sebagian Distrik Wanggar dan Yaur telah disampaikan kepada pihak-pihak terkait di Provinsi, dan hal tersebut akan segera dicek oleh mereka.

Berbeda dengan pernyataan Kepala Dinas PUPR Nabire, warga Distrik Yaro Nabire, Maman, menuturkan dirinya telah menjumpai tim dari BWS pasca banjir yang terjadi di Distrik Yaro, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan informasi yang ia terima dari tim tersebut, normalisasi Kali Yaro masih menunggu lelang untuk proses pengerjaannya.

Jika nantinya Kali Yaro akan benar-benar dinormalisasi, warga di Distrik Yaro maupun Distrik sekitar yang terimbas bencana banjir akibat meluapnya Kali Yaro tentu akan sangat berterima kasih kepada pemerintah, telah merealisasikan harapan dan aspirasi mereka selama ini.

Seperti diketahu, dalam 3 tahun terakhir, bencana alam banjir serang melanda warga di Distrik Yaro kabupaten Nabire. Selain warga di Distrik Yaro, banjir juga berimbas ke Distrik lain yang berdekatan dengan Distrik Yaro, seperti Distrik Wanggar maupun Distrik Yaur.

Dalam catatan Nabire.Net sepanjang 3 tahun terakhir, sudah terjadi 5 kali bencana banjir di wilayah Distrik Yaro, yang berimbas juga ke Distrik lain seperti Distrik Wanggar dan Distrik Yaur.

Berikut catatan Nabire.Net terkait bencana alam banjir di wilayah Distrik Yaro, Distrik Wanggar dan Distrik Yaur:

  1. 24 Maret 2016, banjir Distrik Yaro danĀ  Yaur

  2. 23 Juni 2016, banjir Distrik Yaro dan Wanggar

  3. 11 Oktober 2016, banjir Distrik Yaro

  4. 30 Juni 2016, banjir Distrik Wanggar

  5. 18 Februari 2019, banjir Distrik Yaro, Wanggar dan Yaur

Banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun warga mengalami kerugian materiil seperti rusaknya lahan perkebunan dan sawah, rusaknya tempat tinggal hingga kehilangan ternak.

Persoalan paling utama yang sering disuarakan oleh warga khususnya di Distrik Yaro terkait masalah banjir yaitu luapan Kali Yaro. Oleh karena itu warga seringkali menyuarakan bahkan menyampaikan secara lisan hal tersebut kepada pemerintah maupun pihak-pihak terkait agar melakukan normalisasi Kali Yaro.

(Baca Juga : Sering Direndam Banjir, Warga Yaro Makmur Minta Pemerintah Nabire Normalisasi Kali Yaro)

Selain warga di Distrik Yaro, warga kampung Sima, Distrik Yaur pun meminta pemerintah melalui instansi teknis untuk membuat talud atau turap guna membendung luapan air, hingga usulan pembuatan danau buatan. Namun hingga saat ini usulan tersebut belum direalisasikan oleh pemerintah kabupaten Nabire.

(Baca Juga : Banjir Hanya Cerita Berulang Tanpa Penanganan Serius Dari Pemkab Nabire)

Proses penanganan pasca bencana memang sangat penting dan merupakan suatu keharusan bagi pemerintah daerah, namun proses pencegahan bencana juga perlu dipikirkan bersama baik oleh pemerintah maupun warga masyarakat yang ada di lokasi bencana. Jika hal ini berlarut-larut tanpa ada penanganan serius, maka penanganan pasca bencana hanya akan menjadi penanganan yang mubazir dan bisa jadi cerita yang berulang-ulang setiap bencana terjadi.

[Nabire.Net]



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *