Sering Direndam Banjir, Warga Yaro Makmur Minta Pemerintah Nabire Normalisasi Kali Yaro

banjir13

(Kali Yaro Distrik Yaro Kibisai Nabire, Dok.Aiptu Adi Prayitno)

Warga Kampung Yaro Makmur yang hari ini menderita akibat kebanjiran, meminta pemerintah kabupaten Nabire untuk melakukan normalisasi Kali Yaro. Pasalnya, setiap musim hujan, sudah dapat dipastikan Kali Yaro yang berada di atas Kampung Yaro Makmur akan meluap dan menggenangi pemukiman warga.

Selain membanjiri Kampung Yaro Makmur, banjir akibat luapan Kali Yaro juga membanjiri Kampung Jaya Mukti, Kampung Bomopai, Kampung Ororodo, dan mengisolir warga di Distrik Yaro.

Salah seorang warga Kampung Yaro Makmur, Yusuf, berharap, pemerintah bisa segera bertindak untuk mengatasi persoalan banjir di kampung Yaro Makmur. Penyebabnya sudah pasti Kali Yaro, sehingga pemerintah seharusnya melakukan normalisasi Kali Yaro agar kejadian ini tidak terulang lagi di masa mendatang.

Ditambahkan Yusuf, akibat banjir tersebut, perkebunan warga rusak akibat terendam banjir, hal yang sama juga terjadi awal tahun 2016.

Dengan sumber daya yang ada, warga kampung Yaro Makmur sudah berupaya untuk mencegah terjadinya banjir dengan membersihkan parit dan selokan, namun hal tersebut masih belum berhasil membendung luapan Kali Yaro.

Sementara itu, Stenly, warga Nabire yang bertugas sebagai guru di sebuah sekolah di Tanah Merah Distrik Yaro, juga berharap agar Kali Yaro bisa dinormalisasi. Karena jika banjir terjadi, warga dari kota tidak bisa memasuki Distrik Yaro.

Seperti hari ini, seharusnya dia mengikuti kegiatan bimbingan dari Dinas Pendidikan di SD Negeri Inpres Yaro Makmur, namun kegiatan tersebut dipindahkan ke Tanah Merah akibat banjir yang merendam kampung Yaro Makmur.

Banjir yang terjadi di Distrik Yaro, rabu pagi (12/10), terjadi akibat luapan Kali Yaro. Empat kampung yang berada di Distrik Yaro terkena dampak dari banjir tersebut, dan kampung yang paling parah terdampak adalah kampung Yaro Makmur dengan ketinggian air hingga 1 meter.

Air baru surut sekitar pukul 10.00 Wit, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada bantuan kepada warga, tetapi baru pendataan saja oleh BPBD kabupaten Nabire.

[Nabire.Net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *