Peningkatan Kesejahteraan Guru Honorer Jangan Wacana Saja

(Damianus Muyapa, Dosen STIE Amor Timika)

Mimika – Aturan dapat dibuatkan sesuai dengan kondisi yang ada. Kalau pendidikan di Indonesia dalam hal kesejahteraan kurang atau tidak diperhatikan terutama Guru Honorer selama ini padahal mereka yang selalu mengabdi dengan sesungguh-sungguhnya dalam hal proses belajar dan mengajar walaupun jarang dikasih gaji.

Penulis adalah salah seorang Guru Honorer yang mengabdi sekian tahun di kabupaten Mimika, Papua. Maka saya sendiri alami tentang kesejahteraannya.



Aturan baru dari menteri pendidikan yang sekarang ini yang mana ditetapkan bahwa guru-guru honorer digajikan dari Dana BOS 50%, ini sangat super. Dengan aturan yang ada ini, penulis ingin memberi masukan kepada pemerintah, Kepala sekolah dan para Guru Honorer sesuai dengan aturan ini bahwa :

1. Pemerintah terutama menteri Pendidikan pusat jangan ramai dalam media saja agar guru Honorer senang kemudian tetap mengajar di sekolah masing-masing namun harus membuktikan aturan baru ini dengan cara mensosialisasikan di pemerintah daerah (Dinas Pendidikan propinsi dan kabupaten seluruh Indonesia) karena selama ini dana BOS dijadikan lahan bisnis bagi Kepala Sekolah.

2. Kepala sekolah itu dikasih kepercayaan dari Tuhan untuk melanjutkan dan menerapkan aturan pendidikan yang ditetapkan oleh MenteriPpendidikan sehingga Dana BOs jangan di gunakan kebutuhan pribadi. Dana Bos untuk dana operasional sekolah salah satunya adalah kesejahteraan Guru Honorer.

3. Para guru Honorer jangan pesimis namun optimis artinya proaktif untuk penggunaan Dana BOS, kalau dana tersebut salah digunakan, maka jangan ragu protes Kepala Sekolah, apalagi Guru Honorer tersebut aktif mengajar tapi kesejahteraannya tidak diperhatikan.

Dengan demikian, Menteri Pendidikan dan Kepala Sekolah harus terapkan aturan baru yang ada ini yaitu Dana BOS harus rutin diberikan kepada para Guru Honorer Kepala Sekolah dan guru Honorer juga menerima program ini agar pendidikan Indonesia maju sama seperti negara lain dalam sisi kualitasnya.

Salam perubahan.

*Penulis : Damianus Muyapa, Dosen STIE Amor Timika

[Nabire.Net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *