Merasa Dirugikan di Tingkat PPD, Ini Uneg-Uneg Musa Dendegau, Caleg PAN dari Mimika
Nabire, Merasa dirugikan pada pleno di tingkat PPD, Musa Dendegau, Caleg DPRD Papua Tengah dari Partai Amanat Nasional nomor urut 2 dari kabupaten Mimika, Dapil 5 Papua Tengah, mengaku sangat kecewa dan meluapkan uneg-unegnya.
“Secara pribadi saya sangat kecewa pada saat pemilihan tanggal 14 Februari 2024. Di lapangan, kami para caleg suaranya dihilangkan oleh PPD. Hal ini kami sudah tahu dari tingkatg PPS. PPD Pleno itu kelas, tetapi yang sangat disayangkan, yang merugikan setelah pleno di tingkat PPD, C1 hasil dilakukan sekitar 2 kali di Distrik Tembagapura. Akhirnya pada saat membacakan hasil dari tingkat PPD, memakai 2 berita acara, akhirnya yang pertama, saksi sudah tanda tangan dan memang ada hasilnya dari lapangan tidak dibacakan, dan salah satu permainan yang kelihatan, sistem noken ini tidak diperbolehkan di dua kabupaten yaitu Nabire dan Mimika Papua Tengah,” beber Musa Dendegau, kepada sejumlah awak media di Nabire, Selasa (13/03/2024).
Dendegau mengatakan sebanyak 4.000 suara secara tiba-tiba muncul di saat C1 Plano di tingkat PPD. Hal ini menurutnya aneh dan merugikan serta dapat memunculkan konflik.
“Kami kecewa sekali dan tidak bisa tinggal diam. Saya mengharapkan pemilihan berjalan mulus karena petugas yang tegas dan baik ikuti tahapan pemilu yang ada di Republik ini. Kalau tahun ini sedikit berantakan karena semaunya PPD, membiarkan waktu yang ditentukan sehingga semaunya dibuat, dan pada saat pleno, semau dia isi angka, dan kami para caleg dikorbankan,” imbuh Dendegau.
Musa Dendegau berharap agar KPU dan Bawaslu jeli melihat hal ini, karena dampaknya tidak bagus kepada masyarakat.
“Ketua PPD bermain seenaknya. Kami minta PSU atau tidak C1 dari lapangan dilihat kembali sebelum diplenokan di Provinsi. Kami minta nilai atau angka yang dikasih ke caleg secara cuma-cuma jangan dulu diplenokan di tingkat provinsi. Seharusnya menunggu masalah selesai baru diplenokan. Tetapi jika masih ada pihak penyelenggara yang belum menanggapi hal ini, maka hal ini akan menjadi persoalan di kabupaten tersebut,” urai Musa.
Musa Dendegau mengimbau kepada PPD agar jangan membuat persoalan. Seharusnya sama-sama bisa menjaga pesta demokrasi ini berjalan baik dan bersama-sama mengawal suara yang benar-benar dari lapangan dan diplenokan secara baik, agar memuaskan semua pihak khususnya Caleg.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan