Kapolres Minta Warga Nabire Jaga Persatuan dan Hidup Berdampingan dengan Nyaman dan Aman
Nabire, Kapolres Nabire, AKBP I Ketut Suarnaya, mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga persatuan dan hidup berdampingingan dengan nyaman dan aman.
Hal itu disampaikan Kapolres Nabire, saat diwawancarai awak media, usai mediasi penanganan konflik tapal batas di kampung Topo dan Kampung Urumusu antara Kelompok Adat Suku Dani, Suku Mee dan Suku Wate, Selasa (13/06/2023).
(Baca Juga : Ini Sejumlah Hasil Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Topo Nabire)
Kapolres Nabire memohon kepada masyarakat untuk tidak mempercayai berita-berita liar, Whatsapp yang memprovokasi dan memanas-manasi.
“Hal ini sudah clear. Jangan nanti habis ini ada isu-isu yang berkembang lagi di luar yang mau mempelintir, yang memprovokasi, yang memancing dan ada yang sengaja membuat narasi supaya berbenturan, masyarakat jangan percaya”, imbau Kapolres.
Kapolres juga menegaskan agar hal-hal negatif yang mengajak perpecahan dan perkelahian agar jangan dipercayai.
“Yang dipercayai adalah untuk persatuan, untuk hidup berdampingan, untuk hidup nyaman dan aman.
(Baca Juga : Ini Penyampaian Bupati Nabire Terkait Hasil Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Topo Nabire)
Sementara terkait pemalangan di sejumlah gang, Kapolres menegaskan, pihak keamanan akan melakukan patroli, tetapi juga perlu keterlibatan masyarakat yaitu RT/RW dan Kepala Suku untuk memberikan pemahaman menjaga kampung, gang supaya tidak ada kegiatan yang bersifat negatif.
Sebagai informasi, bertempat di Aula Wicaksana Laghawa Polres Nabire, telah dilaksanakan mediasi penanganan konflik tapal batas di kampung Topo dan Kampung Urumusu antara Kelompok Adat Suku Dani, Suku Mee dan Suku Wate, Selasa (13/06/2023).
Mediasi berakhir tepat pukul 16.40 WIT, Selasa (13/06/2023), setelah digelar dari pukul 13.52 WIT dan ditutup oleh Bupati Nabire.
[Nabire.Net/Edi Sutrisno]
Tinggalkan Balasan