Nabire.Net

(Ini Penyampaian Bupati Nabire Terkait Hasil Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Topo Nabire)

Nabire, Bupati Mesak Magai mengaku mengucap syukur karena telah dilaksanakan mediasi antara kelompok adat Suku Wate, Suku Mee dan Suku Dani.

Saat diwawancarai awak media, Mesak Magai mengatakan, dari hasil pertemuan hari ini, disepakatai bahwa pelepasan adat yang dilakukan Suku Wate, dibatalkan.

(Baca Juga : Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Polres Nabire Molor dari Jadwal yang Ditentukan, Situasi Terpantau Aman)

“Pada saat ini, hasil pertemuan yang kita lakukan disepakati adalah pelepasan daripada suku wate dibatalkan, saya akan panggil suku Wate untuk cari solusi antara suku wate dan suku Dani”, kata Mesak Magai.

(Baca Juga : Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Polres Nabire Berakhir Pukul 16.40 WIT)

Lanjut kata Mesak Magai, TNI-Polri akan kembali ke Topo untuk mencari 1 orang korban dari pihak Suku Dani yang sampai saat ini belum ditemukan mayatnya.

“Besok kita akan cari 1 orang suku Dani yang hilang di TKP sehingga mudah-mudahan kita bisa temukan dan meredam suasana pertikaian masalah tapal batas tanah antara suku Wate dan suku Mee”, ujar Mesak Magai.

(Baca Juga : Ini Sejumlah Hasil Mediasi Penyelesaian Konflik Tapal Batas di Topo Nabire)

Terkait warga yang turun ke Nabire, Bupati Mesak Magai mengatakan, mereka akan dikembalikan ke masing-masing wilayah mereka yaitu di Topo, Deiyai, Dogiyai dan Paniai.

Sebagai informasi, mediasi berakhir tepat pukul 16.40 WIT, Selasa (13/06/2023), setelah digelar dari pukul 13.52 WIT dan ditutup oleh Bupati Nabire.

Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Nabire, Mesak Magai bersama sejumlah Bupati dari Papua Tengah, Asisten I Setda Papua Tengah, Kapolres Nabire, Dandim 1705/Nabire, unsur Forkopimda, FKUB Nabire, para Anggota DPRD Nabire, pihak Suku Wate, Suku Mee dan Suku Dani serta sejumlah awak media.

[Nabire.Net/Edi Sutrisno]