Jika Gaji Tak Dibayarkan Awal April 2018, Guru SMA/SMK Di Nabire Akan Boikot Ujian Nasional ?
Aksi demo ratusan guru SMA/SMK yang digelar kamis kemarin 22 Maret 2018, sebagai bentuk protes para guru tersebut yang sudah 3 bulan sejak Januari 2018 belum menerima haknya yakni gaji.
Aksi yang digelar di Kantor Bupati Nabire dan Kantor DPRD Nabire tersebut, langsung mendapat tanggapan dari Wakil Bupati Nabire, Kepala BPKAD, Kepala Dinas Pendidikan serta Anggota DPRD Nabire.
Wakil Bupati Amirullah Hasyim saat menanggapi tuntutan ratusan guru meminta agar para guru untuk bersabar karena proses SK Mutasi dari kabupaten ke Provinsi saat ini sedang diproses, para guru akan dibayarkan gajinya secepatnya.
Sementara Slamet selaku Kepala BPKAD Nabire mengatakan bahwa jika di bulan April gaji guru belum dicairkan maka akan ditalangi oleh pemerintah kabupaten, namun semua masih menunggu koordinasi antara pemkab Nabire dan pemprov dalam hal ini Dinas Pendidikan dan BPKAD.
Hal senada juga diungkapkan anggota DPRD Nabire yang merupakan Ketua Komisi B DPRD Nabire, Muhammad Iskandar.
Dalam aksi damai yang digelar tersebut, ada sejumlah guru yang mengancam akan memboikot pelaksanan Ujian Nasional yang akan digelar awal April 2018 mendatang.
Namun tidak semua guru mengiyakan hal tersebut. Salah seorang Kepala Sekolah salah satu Sekolah di Nabire yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada Nabire.Net bahwa dirinya berharap agar gaji guru bisa dicairkan pada bulan April.
Terkait aksi boikot Ujian Nasional dirinya mengatakan sekolahnya tidak akan ikut memboikot karena memiliki tanggung jawab moril kepada para siswanya.
“Pelaksanaan Ujian Nasional hanya dilaksanakan setahun sekali, sedangkan gaji guru pasti akan dicairkan walaupun terlambat, kami tidak ingin mengorbankan anak didik kami, permintaan boikot ujian nasional tersebut menurut kami hanya luapan emosi sesaat para guru”,ungkapnya.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan