Internet Di Papua Tarifnya 20 Kali Lipat Internet Di Jawa

(Ketua APJII Semuel Pangerapan)

Penggunaan internet murah yang kian marak di dunia bisnis tampaknya belum bisa dinikmati para pengusaha di wilayah Timur, khususnya Papua. Pasalnya, para pebisnis di Papua harus menanggung biaya yang jauh lebih mahal untuk memperoleh akses internet dalam menjalankan usahanya.

“Tarif internet di Papua tergantung daerah dan ketersediaan jaringan yang ada di sana. Kalau di kita cuma Rp 300 ribu per bulan di sana bisa sampai Rp 6 jutaan,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Semuel Pangerapan saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (15/1/2014).

Dia mengatakan, Papua sama sekali tidak memiliki jaringan yang membuatnya dapat memperoleh akses internet murah atau setara dengan tarif normal. Kondisi tersebut tentu melambungkan tarif internet bahkan untuk kapasitas dan kecepatan akses yang sama dengan di wilayah barat.

“Katakan dengan kecepatan 1-2 Mbps, beda tarifnya bisa setinggi itu, dengan Papua yang tidak ada jaringannya sama sekali,” jelas Semuel.

Dikonfirmasi mengenai solusi atas selisih harga internet yang melambung tersebut, dia menerangkan perlunya pengadaan satelit bersubsidi. Dengan satelit tersebut, penduduk di wilayah manapun dapat menerima layanan internet dengan harga yang sama.

“Kalau punya satelit bersubsidi, orang dimanapun bisa dilayani, dan kalau jumlah penggunanya banyak mungkin bisa murah,” tandasnya.

Namun menurutnya, itu semua merupakan kebijakan pemerintah untuk menjembatani selisih tarif internet yang meroket tersebut. Meski harus membayar mahal, tetapi hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) bersama APJII justru menunjukkan tingginya pelaku industri Papua yang menggunakan internet. Jumlahnya bahkan tercatat mencapai 87,5%.

3 Responses to Internet Di Papua Tarifnya 20 Kali Lipat Internet Di Jawa

  1. samuel berkata:

    Kenapa di jawa murah ? Krn negara ini milik mrk jadi semuanya murah,papua adalah wilayah jajahan jadi pantas mahal.

    • ryan berkata:

      tidak begitu teman (samuel)..papua tetap bagian NKRI…coba teman liat tetangga,,,PAPUA NEW GUINEA…kita yang di papua jauh lebih maju dan sejahtera,,,,,,di Papua tara ada orang tidur di kolong jembatan,,,tara ada oang makan nasi basi,,,,,,di JAWA banyak orang tara punya rumah,,,makan nasi basi sudah biasa,,,,,,,,,

  2. ibrahim berkata:

    kemaren make satelit telkom dipapua.. jaringannya lelet.. tpi obral janjinya besar tapi bohong,, dengan kecepatan 2mb/sec paket office seharga 800an ribu.. tpi kenyatannya yang didapat hanya 100-150kb/sec itu kalau lagi lancar,, sedangkan kalau lagi lelet 30-50kb/sec.. coba bayangkan kawan2 2000kb ama 50kb..? sumpah agama manapun pasti menilainya mereka makan uang haram.. kalau telat pembayaran di petugasnya datang untuk mutusin tlpn.. kalau terjadi gangguan melapor hari ini nggak keurus sampai seminggu itupun harus dilakukan pelaoran gangguan berulang2 baru mereka datang perbaiki.. setelah diperbaiki diminta uang servis ama petugasnya.. sekarang tanggal 19-7-2016 udah serasa hampir 1 bln jaringan telkom ama telkomsel lelet mereka hanya janjinya 1bln perbaikan tapi itupun cuma janji. kesimpulan, telkom sama telkomsel di papua sama sekali tidak diperhatikan tidak diurus hanya membuat pelanggannya terzolimi teraniaya dan tercampakkan hahaha.. sumpah benci banget..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *