Ini Penjelasan Kadis PU Dogiyai Terkait Rencana Relokasi Ibukota Kabupaten Dogiyai Ke Pona

Dogiyai – Pemkab Dogiyai sangat serius dalam merealisasikan pemindahan ibukota kabupaten Dogiyai dari Moanemani ke Kampung Pona. Untuk merealisasikan hal tersebut, Bupati dan SKPD terkait yakni Dinas PU Dogiyai serta pihak ketiga terus menggodok penyiapan dokumen rencana relokasi.

Pembahasan tersebut dilaksanakan pada hari rabu (29/05) di ruang kerja Kantor Bupati Dogiyai, antara Bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa S.IP, Kadis PU Dogiyai, Askar ST, serta konsultan pelaksana.

Kepada Nabire.Net, Kepala Dinas PU Dogiyai, Askar ST menjelaskan, rencana relokasi ibukota kabupaten Dogiyai sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai, yang ingin membawa kabupaten Dogiyai menjadi bahagia di berbagai sektor, serta pelayanan pembangunan yang merata dan dapat menyentuh semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat di wilayah barat dan selatan Dogiyai.

Dikatakan Askar, Bupati Yakobus Dumupa sendiri dari awal terpilih, telah merencanakan memindahkan ibukota kabupaten ke wilayah selatan Dogiyai, tepatnya di kampung Pona. Kampung Pona sendiri dinilai sangat strategis dari segala macam titik dan pelosok masyarakat di Dogiyai.

Lebih lanjut Askar menuturkan, menurut Bupati Yakobus Dumupa, kota yang sudah ada yaitu Moanemani, sudah tak bisa lagi dikembangkan. Sementara untuk Kigamani, wilayah tersebut sudah sempit, dan kondisi tingkat kebudayaan disana sangat tinggi. Dengan dasar itulah, Bupati Dumupa, menentukan ibukota kabupaten di Pona, karena wilayahnya yang sangat strategis.

Dalam waktu dekat, Dinas PU Dogiyai akan mempercepat pembukaan akses jalan ke Pona, sehingga memudahkan percepatan relokasi ibukota kabupaten.

“Secara matematis, pembangunan infrastruktur baik konektivitas jalan menuju ke Pona, maupun infrastruktur dasar seperti air bersih, rumah, bangunan dan pemerintahan, membutuhkan dana estimasi kurang lebih 1 triliun”, kata Askar.

Dengan dana yang besar, tentu mewujudkan hal ini tidaklah mudah. Oleh karena itu, Bupati Yakobus Dumupa akan membangun komunikasi dengan pihak pusat yakni Presiden Jokowi, guna memberikan dukungan dana dalam membantu merealisasikan rencana besar ini.

Kata Askar, jika mengharapkan APBD Dogiyai, hal ini akan sulit terealisasi, mengingat APBD Dogiyai yang sangat minim, dimana dalam 1 tahun anggaran tidak mencapai 1 triliun. Sementara selama ini, belanja infrastuktur jika dirata-rata sebesar 100 miliar. Sehingga Bupati sangat berharap agar bantuan dari pusat bisa terealisasi.

Lebih jauh Kadis PU Dogiyai menuturkan, nantinya setelah dokumen ini terbentuk maka Bupati akan membentuk Tim untuk menyiapkan regulasi dan hal-hal yang bisa mendukung rencana ini.

“Bupati akan menyurati ke DPRD Kabupaten Dogiyai, kemudian akan digodok, jika disetujui berlanjut ke DPRD Provinsi Papua, dan kembali akan digodok. Jika disetujui lagi, kemudian dibawa ke Kementerian Dalam Negeri. Dan semua tinggal menunggu persetujuan Kemendagri”, beber Askar ST kepada Nabire.Net.

Jika rencana relokasi ibukota dapat tercapai, kota yang lama seperti Moanemani dan Kigamani tetap akan berjalan seperti biasa, namun akan diprioritaskan sebagai pusat pemerintahan.

[Nabire.Net/Ones.Yobee]



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *