Ibadah Minggu Pagi, Minggu Sengsara VII, 14 April 2019, Di GKI Siloam Sanoba Nabire

Nabire – Ibadah Minggu Advent ke-VII, 14 April 2019 di GKI Siloam Sanoba Nabire dipimpin oleh Pdt. Mariani Tambunan, S.Th dengan mengambil pembacaan firman Tuhan dari kitab Injil Yohanes 19:1-16a “Yesus dihukum mati”.

Dalam kotbahnya Pdt. Mariani Tambunan mengatakan bahwa saat ini kita semua telah berada di minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-VII dan kita akan menghayati tentang penderitaan Kristus yang sangat tragis dan dramatis yang di lakukan oleh pemimpin-pemimpin Yahudi.

Dalam pembacaan ini kita dapat melihat bagaimana Yesus digiring hingga masuk dalam rumah imam besar yakni Kayafas serta digiring lagi ke pengadilan hingga di hadapan Pilatus.

Kita ketahui bahwa apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin Yahudi tersebut semata-mata karena iri hati, dengki serta cemburu atas apa yang telah Yesus lakukan bagi orang banyak.

Hal yang dapat kita pahami dari situasi yang Yesus alami bahwa setiap orang yang melakukan kebaikan dan kebenaran pasti akan di hadapkan pada situasi yang tidak seirama dengan apa yang telah mereka lakukan.

Kita telah membaca bahwa ketika Yesus berada di hadapan Pilatus bahkan Pilatus telah menyatakan hingga tiga kali bahwa Yesus tidak bersalah sehingga hukuman mati seperti yang telah di tuntutkan kepada-Nya oleh para pemimpin Yahudi tidaklah bisa dilaksanakan karena memang Yesus tidak bersalah.

Tetapi para pemimpin Yahudi dan orang banyak disitu tetap menginginkan kematian Yesus karena dengki dan iri serta kebencian mereka kepada-Nya.

Pengadilan Yesus sendiri adalah pengadilan yang paling licik di muka bumi ini, karena Dia ditangkap pada hari kamis malam saat Dia bersama para murid-Nya di taman Getsemani, hingga Yesus di giring ke rumah Kayafas, dan giring lagi ke rumah Pilatus, digiring lagi ke rumah Herodes dan kembali lagi di giring ke rumah Pilatus dan peristiwa itu terjadi dari malam pada hari kamis hingga dengan hari jumat jam 12 siang.

Kurang lebih 12 jam sejak Yesus ditangkap, disesah, didakwa atau diadili dan secara fisik Yesus sudah sangat lemah, tetapi orang-orang Yahudi sangat bersemangat dan berambisi untuk segera membunuh Yesus.

Ambisi para pemimpin orang Yahudi untuk membunuh Yesus menggunakan kekuasaan Pilatus tetapi Pilatus juga tahu bahwa Yesus tidak bersalah sama sekali sehingga dia mengembalikan keputusan untuk membunuh Yesus kepada keputusan orang banyak saat itu.

Orang Yahudi lebih memilih untuk membebaskan Barabas yang adalah seorang pemberontak dan pembunuh dan membunuh Yesus pada hari Jumat Agung jam 3 sore.

Yesus yang tidak berdosa harus menanggung hukuman mati, tanpa ada pembelaan dan sangkalan untuk membela diri bahkan para murid-Nya pun meninggalkan Dia di saat Dia mengalami penderitaan dan kehinaan hingga mati di kayu salib.

Pada ibadah minggu minggu Advent ke-VII ini juga dilakukan pelantikan Sekretaris Panitia Pembangunan gedung Gereja GKI Siloam Sanoba Nabire bapak Frists Raru menggantikan bapak (Alm) Yohanes Faso Marey.

[Nabire.Net/Siloam]

loading…


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *