Umat Paroki Bilogai dan Warga Intan Jaya Tolak Pengelolaan Tambang Emas di Blok Wabu
Intan Jaya, Sebuah aksi dalam terang Kristus Yesus yang bangkit digelar oleh seluruh umat Paroki Bilogai dan masyarakat Intan Jaya pada hari Minggu (9/4), di halaman Gereja Paroki Bilogai.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap rencana penambangan emas di blok Wabu.
“Berdasarkan tema pendalaman Iman Paskah tahun ini yang berbicara tentang Ekologi, atau tentang kewajiban kita menjaga kelestarian lingkungan alam adalah tanggung jawab kita sebagai ciptaan Tuhan. Oleh karena itu, kami menyatakan tolak Blok Wabu. Pertambangan emas blok Wabu akan merusak lingkungan hidup di Intan Jaya, Mamberamo, Nabire dan beberapa kabupaten sekitarnya”, kata salah satu intelektual Intan Jaya, John Abugau.
Mereka menyoroti dampak yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan tambang tersebut, seperti kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap keberlangsungan hidup masyarakat setempat.
Mereka berharap bahwa pemerintah dan perusahaan yang bertanggung jawab akan mendengar suara mereka dan membatalkan rencana penambangan tersebut.
Dalam kesempatan ini, umat Paroki Bilogai juga mengajak seluruh umat Kristiani dan masyarakat luas untuk bergabung dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Dengan bersama-sama, mereka percaya bahwa mereka dapat memelihara ciptaan Tuhan yang indah dan memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmatinya.
Oleh karena itu, selain menolak rencana penambangan emas blok Wabu Intan Jaya, mereka juga memilih untuk melakukan aksi nyata dalam menjaga lingkungan hidup, seperti melakukan kampanye kesadaran lingkungan, melakukan penghijauan, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Sementara itu, PJ.Bupati Intan Jaya, Apolos Bagau, S.T., menyatakan bahwa masa kepemimpinannya kurang lebih masuk empat bulan ini pihak pemerintah Intan Jaya belum tahu informasi resmi tentang blok Wabu.
“Setahu kami, dua tahun lalu sudah tolak tentang blok Wabu yaitu masa kepemimpinan Natalis Tabuni. Konflik di Intan Jaya itu hanya gara-gara blok Wabu. Oleh karena itu, jangan ada provokator untuk menganggu pemerintahan yang semakin baik ini,” kata Apolos Bagau.
“Ingat, gereja ada untuk manusia. Pemerintah ada untuk manusia. Budaya atau adat istiadat untuk manusia. Jadi, dalam terang Paskah, kami tetap menolak rencana penambangan blok Wabu karena akan merugikan umat manusia Intan Jaya dan perlu didukung oleh Pemerintah, Gereja dan adat”, tegas Adolf Sondegau.
Dalam suasana Paskah yang penuh sukacita, umat Paroki Bilogai dan seluruh lapisan masyarakat di daerah tersebut menyatakan tolak keras terhadap rencana penambangan emas blok Wabu Intan Jaya.
Sebagai umat Kristiani, mereka percaya bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dan segala isinya dengan sempurna, dan manusia bertanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya. Oleh karena itu, rencana penambangan emas yang akan merusak lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar sangat bertentangan dengan nilai-nilai iman yang mereka anut.
Kami menolak rencana penambangan emas di Wabu. Kami tidak ingin lingkungan kami rusak dan sumber air yang menjadi kebutuhan utama kami tercemar. Kami juga tidak ingin terjadi konflik yang berpotensi merugikan masyarakat,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat yang turut mengikuti aksi tersebut.
Sementara itu, pihak perusahaan tambang tersebut belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi protes tersebut. Namun, masyarakat setempat berharap agar pihak perusahaan dapat mempertimbangkan aspirasi mereka dan tidak melanjutkan rencana penambangan emas di blok Wabu.
Aksi protes ini dilakukan setelah perayaan Paskah yang dihadiri oleh seluruh umat Paroki Bilogai. Dalam kesempatan itu, para pemuka agama juga menyampaikan pesan untuk menjaga lingkungan dan keseimbangan alam demi keberlangsungan hidup manusia di masa depan.
[Nabire.Net]
Sangat Setuju, harus ditutup.Karena Sangat berbahaya kalao buka Perusahaan baru. Pasti Para Pemilik Setempat akan Ada Pengorbanan Nyawa Manusia dan lain sebagainya.