Togel Meresahkan Warga Dogiyai
Asosiasi Sekretaris Kampung di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua mengeluhkan soal permainan Toto Gelar (Togel) yang dinilainya melumpuhkan kemandirian rakyat kampung di hampir seluruh pedalaman Papua.
“Aktivitas masyarakat di kampung-kampung mulai lumpuh. Masyarakat hari-hari hitung Togel dan tinggalkan pekerjaan sehari-hari. Mereka pikir secara instal Togel akan sejahterakan. Kami ajak kerja juga mulai agak sulit. Uang PNPM Mandiri-Respek juga kadang dibagi-bagi dengan aktivitas fisik,” kata Stefanus Petege, Sekretaris Kampung di Distrik Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai.
Kata dia, warga di beberapa kampung yang jauh dari ibu kota Kabupaten Dogiyai datang dan tinggal berminggu-minggu hanya untuk bermain Togel. “Ada yang tinggal lama-lama, bahkan makan bulan di Dogiyai dan Bomomani. Kasihan anak dan istri mereka di kampung. Ada yang bilang, Togel itu uang tanpa kerja dan tanpa utang, ” kata Stefanus.
Ia menjelaskan, ada warga yang dapat puluhan juta hanya dengan main Togel. Jadi, yang lain juga teropsesi dapat uang sebesar itu dalam sekejab. Padahal, kata dia, Togel itu tidak tentu dapatnya dan malah banyak ruginya.
Salah satu Sekretaris Kampung di Kamu Timur juga mengeluhkan hal yang sama. Kata dia, saat ini puluhan milyar sedang berputar di Dogiyai. Sapri adalah salah satu Bandar yang kaya di Dogiyai, bahkan ia sudah buka cabang di kabupaten lain.
“Tahun lalu, pernah satu orang ditembak mati oleh aparat polisi. Waktu itu, dia punya Togel kena tetapi tidak dibayar oleh bandar lalu masyarakat berontak. Malah warga yang ditembak. Kasus tidak jelas dan Togel jalan terus. Polisi dan Pemda diam saja,”katanya.
“Tidak hanya Sapri, saat ini banyak bandar di sini. Ada orang luar dan ada orang asli juga. Kalau sore masyarakat kumpul beli Togel kayak pasar. Banyak orang, kecil, besar, laki-laki dan perempuan semua ada. Ada yang tunggu Togel keluar di bandar hingga jam 9 malam. Kalau kena ya untung tapi kalau tidak kena ya pulang ke rumah rugi,”urainya.
Sekretaris Kampung di Distrik Kamu Selatan juga mengeluhkan hal serupa di tempat yang sama. Kata dia, sekarang tidak ada semangat kerja. “Dulu, 5 atau 6 tahun lalu semua orang kerja tapi sekarang tidak. Itu tidak hanya karena Togel tapi juga ada uang Respek dan bantuan Beras Miskin dari pemerintah. Bantuan itu bagus tapi orang malah malas kerja kebun,”tuturnya.
Aktivis HAM Papua, Yones Douw mengatakan Togel itu tidak hanya di Dogiyai. Kata dia, hampir seluruh tanah Papua. “Togel itu di mana saja di semua kabupaten pegunungan dan sengaja dibiarkan. Aparat keamanan dan pemerintah tidak bertindak atas judi ini,” kata Yones.
“Sudah ada korban jiwa gara-gara Togel. Yang main tidak hanya masyarakat tetapi DPRD dan para pejabat juga bermain dengan uang besar. Jadi susah untuk brantas. Padahal ini akan membuat masyarakat kita tergantung dan tidak melakukan pekerjaan yang membutuhkan proses kayak dulu seperti berkebun, beternak dan lainnya,”katanya.
Maka itu, kata dia, jika ingin masyarakat kembali pada budaya kerja dan membangun kemandirian maka Gubernur Papua dan Poldalah yang harus instruksikan untuk tutup. Kalau dibiarkan, masyarakat akan semakin tergantung dan masa depan akan semakin parah.
“Kami minta Polda dan Gubernur segera perintahkan untuk tutup semua Togel di tanah Papua. Tidak hanya Togel tetapi juga judi jenis lain yang semakin marak di Papua, “pintanya.
(Sumber : Majalah Selangkah)
Tinggalkan Balasan