Stasiun Karantina Pertanian Nabire, Musnahkan 2,5 Ton Daging Ayam Busuk Dari Surabaya
Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Biak, Wilayah Kerja (Wilker) Nabire Papua telah memusnahkan 2,5 ton daging ayam potong yang tiba di Nabire dari Surabaya, Jawa Timur.
Daging ayam sejumlah 2,5 ton itu didatangkan dari Surabaya, Jawa Timur dengan Kapal Barang (Cargo) KM Tanto Raya pada 22 Januari 2014 lalu di pelabuhan laut Samabusa Nabire. Daging ayam dibawa bersama dengan sejumlah barang yang juga tak berijin.
Selain tak berijin, daging ayam tiba di Nabire dalam kondisi membusuk dan bau karena salah satu river patah dalam perjalanan ke Nabire. Petugas menemukan daging ayam tersebut dalam kondisi meleleh. Akhirnya, semua daging yang berjumlah 2,5 ton itu dimusnahkan pada 24 Januari 2014 lalu.
Belum lama ini, Penanggung Jawab Wilker Nabire, drh. Era Puspitasari menjelaskan, “Kami ambil sampel dan kami lakukan pemeriksaan klinis dan laboratoris. Saat ini kami hanya mampu sampai pemeriksaan tingkat kebusukan. Kalau pun kondisi beku, kalau danging kami bisa tahu kalau busuk.”
Aan Riyanto, Pengawas dan Tindakan Karantina menambahkan, ada dua faktor ayam, daging babi, telur, buah-buahan itu membusuk. Ada yang memang dibawa dalam keadaan busuk dan ada yang faktor tenis dalam perjalanan. Ia juga menjelaskan cara kerja Karantina untuk atasi ayam, daging babi, telur, buah-buahan, dan lainnya yang sering kali dijumpai dijual dalam bentuk busuk.
“Begitu masuk kami periksa. Lalu, kalau kondisi bagus maka kami berikan surat dan masuk ke pasaran. Setelah itu bukan tanggungjawab kami. Kami hanya memastikan bahwa komoditas ini aman saat masuk. Dan, kami memberikan catatan. Komoditas ini sebaiknya dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu,” kata Aan Riyanto.
Disinyalir, ayam, daging babi, telur, buah-buahan, dan lainnya yang didatangkan dari luar Papua biasanya disimpan dalam jangka waktu lama. Tetapi, kontrol dinas-dinas terkait dinilai lemah.
“Kalau simpan di kulkas itu orang anggap aman-aman saja walaupun sudah tidak layak konsumsi. Kita lihat saja, di warung saja daging membusuk masih dijual. Ini masih di Nabire, belum lagi yang dibawa ke Deiyai, Dogiyai dan Paniai, kontrol lemah,” kata Direktur Yayasan Pengembangan Ekonomi masyarakat Paniai, Hanok Pigai, SE.
Di tempat berbeda, Ketua Dewan Adat Wilayah Meepago, Ruben Edoway menyampaikan apresiasi kepada pihak Karantina Nabire sekaligus mengutup pihak-pihak yang membawa masuk daging tak layak konsumsi dan berbagai jenis barang tanpa kontrol.
“Kabupaten Nabire ini pintu masuk untuk sekitar 7 kabupaten di wilayah tengah Papua. Banyak barang masuk sembarang tanpa kontrol, termasuk daging dan buah-buahan busuk. Jadi, saya sampaikan terima kepada pihak Karantina Nabire. Ini adalah kerja kemanusiaan yang hebat, karena masyarakat di sini asal beli saja, tidak bisa melihat layak konsumsi atau tidak. Saya juga kutup orang-orang bawa datang barang-barang tidak baik di Papua,” tuturnya, Sabtu, (08/02/14).
Ruben mengajak, masyarakat wilayah Meepago khususnya dan Papua umumnya untuk beternak sendiri karena daging ayam, telur, buah-buahan di kulkas belum tentu baik. “Lebih baik kita beternak dan potong ternak yang kita piara dari pada pergi beli daging ayam es. Kan, kita tidak tahu ayam es itu layak atau tidak. Kalau terpaksa harus beli, maka lebih baik beli ayam hidup di pasar,” harapnya.
Di tempat terpisah, Sabtu, (08/02/14), Bupati Nabire, Isaias Douw, “Saya sampaikan terima kasih untuk Karantina Nabire. Kalau tidak musnahkan, daging ayam ini pasti beredar di pasaran dan masyarakat asal beli. Saya juga tegaskan untuk kesekian kalinya kepada dinas teknis untuk awali makanan, buah-buahan di Kabupaten Nabire”.
Kata Isaias, Provinsi Papua bebas flu burung dan rabies. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 4 Tahun 2006, Pasal 4 mengatakan, setiap orang dilarang memasukan hewan penular rabies ke wilayah Provinsi Papua.
“Kalau ada yang melanggar aturan ini maka ada denda dan kurungan penjara. Tolong daerah ini baik-baik. Kalau dating, jangan bawa hewan yang sudah kena penyakit dari luar,” kata Bupati.
(Majalahselangkah)
Post Views: 1,003
Tinggalkan Balasan