Ribuan Umat Katolik Hadiri Misa Malam Natal di Gereja Katedral Tiga Raja Timika
Mimika, 25 Desember 2024 – Ribuan umat Katolik memadati Gereja Katolik Katedral Tiga Raja di Jalan Yos Sudarso untuk mengikuti Misa Malam Natal pada Selasa (24/12). Misa tersebut mengangkat tema “Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem” (Lukas 2:15) dan dipimpin oleh Pastor Amandus Rahadat, Pr.
Dalam khotbahnya, Pastor Amandus mengajak umat untuk merenungkan makna kelahiran Yesus di Betlehem, yang dibaringkan dalam sebuah palungan.
“Apakah tidak ada tempat yang lebih layak, selain sebuah palungan? Hal ini perlu direnungkan bersama,” ujar Pastor Amandus.
Tema Natal dan Pesan Tungku Api Kehidupan
Selama masa Advent, umat Keuskupan Timika, termasuk Paroki Katedral Tiga Raja, mendalami tema “Pendidikan Iman Kristiani Menjadi Roh Pengerak Tungku Api Kehidupan Menuju Betlehem”. Pastor Amandus menekankan bahwa tungku api mencerminkan rumah, tanah, pekerjaan, dan penghasilan sebagai penopang kehidupan.
“Kemiskinan itu ada pada mereka yang tidak memiliki tungku api. Hal ini sering disampaikan oleh almarhum Uskup Jhon Saklil,” jelasnya.
Data Badan Statistik Mimika 2024 mencatat penduduk Mimika sebanyak 316.000 jiwa, dengan 14% di antaranya atau sekitar 44.240 jiwa termasuk kelompok miskin. Tingkat pengangguran mencapai 5,37%, yang berarti sekitar 17.000 warga tidak memiliki pekerjaan.
Dua Pesan Natal untuk Umat
Dalam Misa tersebut, Pastor Amandus menyampaikan dua pesan penting. Pertama, bagi Orang Asli Papua (OAP), ia mengingatkan pentingnya menjaga tungku api sebagai simbol kemandirian dan identitas.
“Tanah Papua ini adalah milikmu. Jangan menjadi miskin di tanah ini hanya karena salah mengelola tungku api. Jadilah tuan di tanah sendiri,” tegasnya.
Kedua, untuk warga pendatang di Mimika, Pastor Amandus mengingatkan agar mereka memiliki tungku api sendiri tanpa merampas hak pemilik tanah.
“Hormati pemilik tanah ini. Jangan membuat kekacauan di Timika,” pesannya.
Refleksi Natal untuk Kehidupan Lebih Baik
Misa Malam Natal di Gereja Katedral Tiga Raja menjadi momen refleksi dan pembaruan komitmen bagi umat untuk membangun kehidupan yang lebih baik, berdasarkan iman, kerja keras, dan penghormatan terhadap sesama.
[Nabire.Net/Yosef Doo]
Semoga damai natal menyertai anda