PT. Freeport Indonesia Buka Pintu Karir untuk Lulusan Terbaik Asli OAP
Nabire, PT. Freeport Indonesia membuka kesempatan terbaik kepada lulusan-lulusan baru khususnya OAP dari perguruan tingi terbaik untuk bergabung bersama Freeport.
Hal tersebut disampaikan Paul Laly selaku Head, Employee Benefit & Services, PT. Freeport Indonesia, dalam sambutannya pada acara Launching Peraturan Gubernur Papua Tengah Nomor 44 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan Penerimaan Tenaga Kerja di provinsi Papua Tengah khusunya pada PT. Freeport Indonesia dan PT. Nabire Baru, bertempat di Pantai Nabire, Selasa (31/10/2023).
(Baca Juga : Entaskan Pengangguran, Pemprov Papua Tengah Launching Pergub PPT No 44 tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
Dijelaskan Paul, PT. Freeport hadir di Provinsi Papua Tengah memenuhi undangan serta berkat kolaborasi yang baik selama ini, hal ini terkait launching Pergub Papua Tengah Nomor 44 Tahun 2023.
“Kami ingin sampaikan hari ini kami berikan kesempatan terbaik kepada lulusa-lulusan baru dari perguruan tinggi terbaik untuk bergabung bersama kami. Ini kali pertama PT. Freeport hadir di provinsi Papua Tengah. Kami berharap agar dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga memberikan kesempatan yang luas terutama bagi OAP. Saya ingin sampaikan sedikit terkait program ini bahwa program ini untuk lulusan baru, artinya adik-adik yang belum punya pengalaman sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan, saya sampaikan mayoritas yang dibutuhkan adalah teknik dan apabila memenuhi kriteria, akan ada proses seleksi. Kami telah datang minggu lalu melakukan survei di beberapa tempat yang akan kami lakukan tes, mudah-mudahan di awal November jika tidak ada halangan dan apalagi seleksi berkas banyak sesuai dengan jurusan yang diperlukan, kami akan melakukan tes awal”, beber Paul Laly.
Lanjut dijelaskan Paul, sejak 2014, PT. Freeport memberi kesempatan bukan hanya bagi yang mempunyai pengalaman tetapi yang belum punya pengalaman. Tercatat di data sejak 2014, sekitar 29% karyawan asli itu orang Papua. Kemudian 8% diantaranya berasal dari universitas yang ada di Papua.
“Dalam berjalannya waktu, kami juga melakukan kerjasama dengan beberapa instansi terkait untuk meningkatkan tingkat tenaga kerja di Papua. Saat ini kami prioritaskan untuk Orang Asli Papua untuk mempersiapkan diri. Kalau di perusahaan-perusahaan lain mereka langsung melakukan tes, tapi khusus untuk karyawan OAP kami akan melakukan pembekalan. Fungsinya biar mereka (karyawan OAP) lebih siap”, tutur Paul Laly.
Paul Laly juga membeberkan sejumlah tantangan yang dihadapi PTFI dalam program ini. Tantangan yang pertama adalah masih kurangnya lulusan teknik seperti Geofisika, Meteorologi dan lain.
“Seperti tambang, kita menggunakan tambang skala dunia dengan teknologi terbaru, tetapi bagi mereka, kemampuan dasarnya tercukupi dan lolos dari seleksi maka mereka akan dididik untuk menjadi tenaga-tenaga yang terampil”, tandas Paul Laly selaku Head, Employee Benefit & Services, PT. Freeport Indonesia.
[Nabire.Net/Edi Sutrisno]
Sangat luar kk Paul laly lebih khusus saya sendiri bangga jiwa seperti mu salam kenal Dari PETRUS POKUAI
Tolong kirim persyaratan penerimaan karyawan PT.Freeport Indonesia.
Sangat luar biasa secara pribadi saya sangat bangga,salam satu jiwa,salam kenal dari Melvin tibakoto
Transparansi sangat dibutuhkan dlm rekrutmen tenaga kerja pad perusahaan sekelas PTFI Karena selama ini terkesan tertutup..
Informasi yg disampaikan oleh pak Laly sangat baik dan semoga bermanfaat bagi anak pemilik negeri bumi berlimpah emas ni..
Salam hormat pak Laly, sukses slu, God bless🙏🏽
Apa k ini benar-benar untuk kmii orang Papua bisa dan kerja kh?
Boleh kami dari di daftarkan tes yang di minta untuk pt.pripot
Tolong krim kan persyaratan pt.pripot Indonesia. Supaya bisa langsung kita bisa di lansir melalui online
Bidang perdagangan dan investasi
Tolong kirim syaratnya.
Minta linknya pak/ibu
Saya adalah anak asli Pribumi, saya sesuai dengan hak milik saya, bukan lagi saya datang menuntut haknya orang lain tidak
Terima kasih atas perhatiannya
Semua Elemen ” yang ada dalam PTFI Nemangkawi.