Pertina Papua : Kerusuhan Terjadi Karena Pertandingan Tinju Digratiskan

4

Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Daerah Papua mengungkap, membludaknya penonton di Gedung Olahraga (GOR) Kota Lama Nabire disebabkan oleh kebijakan Bupati Nabire, Isaias Douw yang meminta panitia untuk menggratiskan pertandingan tinju pada Minggu (14/7), kemarin.

Ketua Komisi Teknis Pertina Papua, Carol Renwarin mengatakan, akibatnya masyarakat setempat berbondong-bondong ke lokasi pertandingan. Pihaknya mengklaim GOR Kota Lama hanya dapat menampung 500-an orang. Namun saat pertandingan itu berlangsung, ribuan warga memaksakan masuk. Petugas keamanan yang dilibatkan juga tidak sebanding dengan penonton yang ada.

Pada saat bupati masuk, bupati mengatakan tidak usah ada pembayaran tiket atau karcis. Semua masuk free. Bupati memberikan kelonggaran masuk, tidak melihat kapasitas gedung yang bisa menampung daripada penonton, sudah melebihi daripada kapasitas,” jelasnya.

Disamping itu, dari laporan yang diterima, baik dari panitia maupun dari wasit yang bertugas, ternyata kasus itu bukan semata disebabkan saling ejek antarsuporter, melainkan penonton yang masuk dalam keadaan mabuk dan membuat keributan.

“Warga yang mabuk itulah yang membuat onar dengan berupaya mendekati Bupati Nabire, namun dihadang oleh Satpol PP hingga menyebabkan mereka marah dan melakukan aksi pelemparan,” ungkap Carol Renwarin seraya berharap polisi mengungkap kasus tersebut, apalagi jumlah penonton kemungkinan sudah melebihi kapasitas GOR.

Sebelumnya Pertina Papua mengklaim juga tak dilibatkan dalam turnamen tinju, yang berakhir rusuh dan menyebabkan 19 orang meninggal dunia serta puluhan lainnya luka-luka. Pertina juga mengklaim kericuhan bukan dipicu hal teknik. Sebab saat kericuhan sedang dalam pembagian piala. Dalam pertandingan tinju itu melibatkan 106 petinju, 93 petinju putra dan 13 putri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *