Penumpang KM Labobar Keluhkan Pelayanan

Puluhan bahkan ratusan penumpang kapal KM Labobar yang naik dari pelabuhan Jayapura dengan tujuan berbagai kota di Indonesia mengeluhkan tempat yang tersedia di dalam kapal. Keluahan penumpang dipicu lantaran tempat tidur yang tersedia di kapal diminta bayar anak buah kapal (ABK) yang beroperasi di pelabuhan Holandia Jayapura.

Yunus Madai misalnya, Ia terpaksa mengeluarkan 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) untuk empat tempat tidur dengan tujuan pelabuhan Nabire. Begitupun dengan sejumlah penumpang lainnya.

“Sebenarnya saya sudah beli tiket tapi saya terpaksa kepada ABK dengan uang tujuh puluh ribu karena sama-sama dengan saya semua perempuan,” kata Yunus kepada majalahselangkah.com belum lama ini.

Hal yang sama juga dialami Dorkas Badokapa. Ibu yang melakukan perjalanan bersama 3 anak kecil itu terpaksa mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli empat tempat tidur.

Mereka juga menyesalkan tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengeruk uang penumpang dengan cara biadab itu. Alasan mereka karena semua penumpang rata-rata memiliki tiket dan harga tiket bayar itu termasuk tempat yang akan digunakan sampai tujuan pelabuhan terakhir.

Namun, berbeda bagi penumpang lain yang pernah mendapatkan perlakuan yang sama sebelumnya, mereka langsung menempati tempat kosong yang tersedia tanpa membayar.

“Saya sudah bayar tiket jadi ko jangan minta saya bayar tempat ini,” tutur salah seorang bapak kepada salah satu ABK yang ingin meminta bayar ketika terjadi adu mulut.

Pada kesempatan yang sama ketika menemui salah satu anak buah kapal di pelabuhan Holandia mengaku memungut sejumlah uang jika tempatnya sudah ditempati penumpang lain sebelumnya.

“Kami minta bayar karena tempat itu sudah ada orang, kami tidak sembarang minta,” kata ABK itu.

Sementara itu kepala satpam KM Labobar menyesalkan tindakan ABK terhadap penumpang. Ia minta penumpang melapor jika mengalami hal yang sama, karena setiap pelabuhan pihak Pelni bekerja sama dengan polisi militer dan polisi.

“Kami pihak kapal labobar sangat meminta maaf kepada penumpang yang menjadi korban dalam pelayaran bersama kami. Kami juga menyesalkan tindakan anak buah kapal,” tuturnya.

Lebih lanjut kata dia, “di setiap pelabuhan Pelni kerja sama dengan pihak kepolisian dan provos sehingga kalau terjadi hal yang sama kami berharap melaporkan kepada kami agar kami bisa tindak lanjuti”.

(Sumber : MajalahSelangkah.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *