Pemkab Nabire Resmi Melarang Pelaku Usaha Jual Lem Aibon & Sejenisnya Kepada Anak-Anak

(Pimpinan Rumah Singgah Pemulihan Generasi Emas Papua Yayasan Siloam Nabire kampanyekan Stop Jual Lem Aibon kepada anak-anak/Dok.Amos.Y)

Nabire – Menindaklanjuti aksi long march yang dilakukan komunitas KENA bersama Yayasan Siloam yang menaungi rumah singgah pemulihan generasi emas Papua, sekaligus mendukung program Gubernur Papua untuk mewujudkan generasi emas Papua, Pemkab Nabire akhirnya mengeluarkan larangan menjual bahan yang mengandung zat psikotropika kepada anak-anak dan remaja di Nabire.

Larangan tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan/Edaran Bupati Nabire No 442/1383/SET, tentang larangan menjual bahan yang mengandung Zat Psikotropika kepada anak-anak dan remaja di kabupaten Nabire.

Selain mendukung program Gubernur Papua dan desakan dari komunitas yang peduli kepada anak-anak aibon di Nabire, pemkab Nabire juga berharap melalui pelarangan tersebut, kabupaten Nabire dapat mewujudkan SDM yang berkualitas, sehat dan berdaya saing.

Larangan penjualan bahan yang mengandung zat psikotropika yang selama ini dengan mudah didapatkan anak-anak dan remaja melalui lem aibon dan sejenisnya, tentu perlu menjadi perhatian bagi setiap toko bangunan, bengkel motor dan tempat usaha yang ada hubungannya dengan penjualan item dimaksud, agar tidak menjualnya kepada anak-anak maupun remaja di Nabire yang diduga akan menyalahgunakan item tersebut.

Mengingat kandungan psikotropika yang ada dalam bahan-bahan yang dimaksud dapat berdampak negatif jika disalahgunakan oleh anak-anak maupun remaja di Nabire sehingga menimbulkan ketergantungan yang menimbulkan berbagai macam penyakit bahkan hingga kematian, sehingga para pelaku usaha yang dimaksud untuk bisa melaksanakan isi surat edaran ini.



Seperti diketahui, komunitas KENA bersama Yayasan Siloam Nabire pada peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2019 lalu telah meminta kepada pemkab Nabire untuk melarang penjualan lem aibon dan sejenisnya yang mengandung zat psikotropika kepada anak-anak di Nabire.

(Baca Juga : Sejumlah Kegiatan Dalam Rangka Hari Anak Nasional 2019 Di Nabire)

Hal itu berangkat dari keprihatinan semakin banyaknya anak-anak di Nabire yang memiliki ketergantungan akan zat psikotropika sehingga sangat berdampak bagi masa depan mereka.

[Nabire.Net]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *