Menjelang HUT Kemerdekaan RI, Jajaran Polda Papua Tetap Waspada
Meski situasi Kamtibmas di Papua tetap kondusif menjelang HUT RI ke-68, namun jajaran Polda Papua tetap waspada. Bahkan Polda Papua khawatir apabila terjadi kegiatan dari kelompok sipil bersenjata, terutama di Paniai, Puncak Jaya dan Lanny Jaya atau Tiom, khususnya menjelang HUT RI ke-68.
“Jangan sampai kita terfokus kepada perayaan HUT RI, namun tak mempertimbangkan keamanan,” tegas Kabid Humas Polda Papua Kombes (Pol) I Gede Sumerta Jaya, S.IK., ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (15/8).
Karena itu, kata Kabid Humas, pihaknya akan memberikan instruksi maupun arahan kepada Polda Papua dan jajaran, termasuk di Timika dan Sarmi untuk terus meningkatkan kesiagaannya.
Ditanya berapa pasukan yang terlibat dalam pengamanan HUT Kemerdekaan RI ke-68, lanjut Kabid, pihaknya tak melakukan penambahan pasukan. Walau ada penebalan pasukan, tapi hanya pergantian pasukan seperti di Timika, dimana Brimob Sumut dan Jabar digantikan Brimob dari Sumatera Barat 120 dan Jambi 121.
HUT RI Ke-68 di Kota Jayapura akan dipusatkan di Perbatasan RI-PNG. Wajah dari halaman (perbatasan) Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang menghadap langsung ke Papua New Guinea (PNG) untuk sesaat akan berubah dan akan didominasi oleh warna merah dan putih seperti warna dari Bendera Nasional Indonesia.
Tidak puluhan ataupun ratusan jumlah bendera yang akan dikibarkan, melainkan ribuan atau tepatnya 5.000 (lima ribu) bendera Merah Putih akan membungkus kawasan perbatasan RI-PNG yang ada di Wutung, dan ini baru pertama kalinya dilakukan atas inisiatif dari pemerintah Kota Jayapura.
Seperti yang didengungkan oleh Walikota Jayapura Drs. Benhur Tommy Mano, M.M., momen perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke-68 setelah 350 tahun dijajah oleh Negara Kolonial Belanda ditambah 3,5 tahun penjajahan yang dilakukan Jepang, harus diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia yang ada di perbatasan, bahkan hal ini juga harus juga diketahui oleh masyarakat PNG yang ada di perbatasan.
Nilai-nilai nasionalisme oleh walikota harus terus dipupuk kepada masyarakat luas terutama di perbatasan yang selama ini terkesan agak tertinggal dan kurang perhatian.
Mulai dari sejarah sampai pengorbanan dari para pahlawan yang rela menumpahkan darahnya hingga mengorbankan nyawa untuk mengibarkan Sangsaka Merah Putih disertai kumandang lagu Indonesia Raya wajib terpatri dalam seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
“Sekali merdeka tetap merdeka, Kota Jayapura satu kesatuan dari NKRI, dan ini harga mati,” ucap walikota ketika membuka pameran pembangunan menyambut HUT RI Ke-68 di PTC Entrop pada Selasa (13/08) lalu.
Tidak hanya upacara dan pengibaran 5.000 bendera Merah Putih saja yang akan dipersipakan di perbatasan RI-PNG, Ketua Panitia Perayaan HUT RI Ke-68 di Kota Jayapura Robert J. Betaubun menyebut berbagai perlombaan pun telah disiapkan seperti salah satunya lomba makan papeda.
Dari Negara tetangga, PNG, selain akan mendatangkan 60 orang masyarakatnya ditambah 10 orang pejabat dari Provinsi Sandaun, satu tarian kebudayaan khas mereka, yaitu Tari Pecut akan ikut ditampilkan guna menambah kemeriahan perayaan HUT RI kali ini.
Antisipasi bila cuaca tidakmendukung pun telah dipersiapkan, Robert mengatakan bila hujan turun maka panitia telah menyiapkan karpet plastik yang akan digunakan untuk menutup lapangan basah akibat dari hujan tersebut.
Sekitar 300 anak sekolah juga akan diturunkan sebagai peserta upacara untuk menambah warna dalam momen kali ini.
Dari sisi transportasi Pemerintah Kota (Pemkot) seperti yang diutarakan oleh Kepala Dinas perhubungan Kota Jayapura Andy Djitmau akan mengoperasikan 30 unit bus untuk mengangkut masyarakat, Pegawai, hingga anak sekolah.
Meski penyelenggaranya berskala Kabupaten/Kota, namun telah dipastikan Pangdam XVII Cendrawasih TNI Drs. Christian Zebua, M.M., akan ambil bagian dalam momen tersebut. Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian yang belum memastikan diri akan hadir telah menyatakan dukungan penuhnya demi kesuksesan ajang kali ini.
(Sumber : BintangPapua.com)
Tinggalkan Balasan