Kilas Balik Nabire 2019 : Diguncang Aksi Damai Terkait Kasus Rasisme, Nabire Tetap Kondusif

(Kapolres Nabire berterima kasih kepada seluruh warga Nabire yang menyampaikan aspirasnya dengan baik)
Nabire – Menyingkapi insiden rasisme yang terjadi terhadap mahasiswa Papua yang berada di Jawa, warga Nabire tiga kali melakukan aksi damai.
Satu dari tiga aksi tersebut berhasil dicegah oleh pihak keamanan. Sedangkan dua aksi lainnya berlangsung damai dan tertib.
Aksi pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2019. Aksi tersebut dipusatkan di Kantor Bupati Nabire. Dalam aksi itu, massa meminta pemerintah kabupaten Nabire menjamin keamanan mahasiswa Papua yang berada di Jawa dan Bali, sehingga tidak mengganggu aktivitas studi mereka dan tidak mengkhawatirkan keluarga mereka di Papua.
(Baca Juga : Diakhiri Dengan Doa, Aksi Damai Di Kantor Bupati Nabire Berakhir Dengan Tertib)
Aksi kedua dilakukan tanggal 22 Agustus 2019 dengan jumlah massa yang lebih besar, dan dipusatkan di Kantor DPRD Nabire.
(Baca Juga : Aksi Damai Di Kantor DPRD Nabire Berakhir)
Dalam orasinya, massa meminta agar pemerintah menindak tegas dan menghukum para pelaku rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa, serta memulangkan mahasiswa Papua.
Dalam aksi ini, pihak kepolisian menyiagakan water canon untuk memadamkan ban yang dibakar massa di tengah jalan. Kondisi Nabire sendiri sepi dari aktivitas warga, sejumlah pertokoan dan sekolah ditutup.
Situasi Kondusif, Kapolres Nabire Apresiasi Semua Pihak
Kapolres Nabire, AKBP Sonny Nugroho S.IK, mengatakan bahwa situasi kota Nabire pasca aksi damai kondusif. Kepada Nabire.Net melalui sambungan telepon seluler, Kapolres menjelaskan bahwa walaupun ada segelintir kejadian-kejadian kecil namun hal itu bisa dimaklumi karena hal itu merupakan bagian dari demokrasi.
(Baca Juga : Kapolres Nabire : Situasi Nabire Pasca Aksi Damai Berangsur-angsur Kondusif)
Usai melaksanakan aksi damai, massa mulai kembali ke rumah masing-masing dengan tertib, kata Kapolres.
Secara pribadi, Kapolres mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang ada di Nabire yang telah membantu pihak keamanan menjaga kota Nabire tetap kondusif.
Secara khusus, Kapolres mengucapkan terima kasih kepada Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada di Nabire yang telah membantu pihak TNI/Polri untuk memberikan himbauan kepada warganya untuk tetap menjaga Nabire yang aman dan damai selama aksi damai berlangsung.
Kapolres juga tidak bosan-bosannya meminta warga Nabire untuk tetap menjaga sitkamtibmas di Nabire yang kondusif selama ini, dan tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang dapat merusak persatuan dan kebersamaan yang sudah terjalin baik selama ini.
Rencana Aksi Damai Mahasiswa Digagalkan Aparat
Sejumlah mahasiswa yang merupakan mahasiswa eksodus dari luar Papua, berencana menggelar aksi unjuk rasa damai di Nabire, 4 November lalu berkaitan dengan kasus rasisme yang terjadi pada bulan Agustus 2019 lalu.
(Baca Juga : Polisi Gagalkan Rencana Aksi Mahasiswa Di Nabire)
Aksi tersebut direncanakan akan dilakukan di Kantor Bupati Nabire. Namun, belum sempat melaksanakan aksinya, para mahasiswa/pelajar berhasil diamankan oleh aparat polres Nabire. Total ada 19 orang mahasiswa/pelajar yang ditahan di Mapolres Nabire namun kembali dilepaskan.
(Baca Juga : 19 Mahasiswa Yang Ditahan Di Polres Nabire Terkait Rencana Aksi Damai, Dilepaskan Senin Malam)
Para mahasiswa dan pelajar yang ditahan tersebut dipersilahkan pulang, namun dengan syarat, harus membuat surat pernyataan agar tidak melakukan hal yang sama.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan