Kepala DP3A Nabire Berharap Kampung/Kelurahan Lainnya Bisa Menjadi Kampung/Kelurahan Layak Anak
Nabire, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kabupaten Nabire, Ibu Paskalina Wakey, S.Sos, mengaku sangat bangga dengan kegiatan Pelatihan Layanan Perlindungan Anak di Tingkat kabupaten dan Kampung yang sukses berjalan selama 2 hari.
Hal itu disampaikan Ibu Paskalina Wakey, S.Sos kepada Nabire.Net, Jumat sore (16/06/2023), pasca menutup kegiatan Pelatihan Layanan Perlindungan Anak di Tingkat kabupaten dan Kampung.
(Baca Juga : Kepala DP3 Nabire Menutup Pelatihan Layanan Perlindungan Anak, Ini 7 Kesepakatan yang Dicapai)
“Kami sangat bangga karena ini merupakan salah satu kegiatan yang mendorong terwujudnya perlindungan di tingkat kampung maupun di kabupaten, sehingga melalui materi yang kita terima ini, kita masing-masing bisa membawa pulang untuk menindaklanjuti hal ini di kampung untuk melindungi dan membimbing anak-anak, karena anak-anak ini yang akan menjadi tongkat pembangunan kedepan”, kata Ibu Paskalina Wakey.
(Baca Juga : UNICEF dan PUSKAMUDA UI Gandeng DP3A Nabire Gelar Pelatihan Layanan Perlindungan Anak di Tingkat Kabupaten dan Kampung)
Dikatakan Ibu Paskalina Wakey, orang tua juga harus memberi pendampingan kepada anak-anak dalam pembinaan karakter mereka, sehingga karakter mereka bisa membangun masa depan Papua, masa depan generasi nusa dan bangsa, teristimewa di kabupaten Nabire yang akan menjadi kabupaten layak anak.
(Baca Juga : Kelurahan Siriwini, Kampung Air Mandidi & Kampung Kimi Ditunjuk Sebagai Kampung/Kelurahan Layak Anak di Nabire)
“Harapan kami, dengan dua kampung dan satu kelurahan yang terpilih menjadi kampung/kelurahan layak anak, kami bisa dilibatkan sehingga kami bisa mengawasi ke bawah, sehingga kampung dan kelurahan yang terpilih bisa lebih baik kedepannya dalam pembinaan dan perlindungan anak. Diharapkan melalui dua kampung dan satu kelurahan ini, bisa menjadi percontohan bagi kampung-kampung dan kelurahan lainnya yang ada di Nabire untuk menjadi kampung/kelurahan layak anak”, kata Ibu Paskalina Wakey.
Sebagai informasi, Pelatihan Layanan Perlindungan Anak di Tingkat kabupaten dan Kampung ini dilaksanakan oleh UNICEF, Puskamida UI dan DP3A kabupaten Nabire.
Pelaksanaan kegiatan ini dilatar belakangi data SIMFONI-PPA (2022), dimana jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Papua yang terlaporkan berjumlah 261 kasus, dan hal ini terus meningkat setiap tahunnya.
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yakni sebagai berikut :
-
Mengidentifikasi permasalahan dan tantangan terkait penanganan kasus perlindungan anak di tingkat kabupaten dan kampung
-
Mendukung penyusunan dan/atau penguatan Kabupaten Layak Anak dengan memperkuat penanganan kasus rujukan di tingkat Kabupaten
-
Mendukung penyusunan dan/atau penguatan Kabupaten Layak Anak serta Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak dengan memperkuat penanganan kasus rujukan di tingkat Kampung
-
Menyusun rencana aksi penanganan perlindungan anak di tingkat Kabupaten dan Kampung
Hari pertama kegiatan difokuskan kepada stakeholder. Sementara hari kedua difokuskan kepada aparatur kampung.
Materi yang disajikan dalam kegiatan disampaikan oleh Sekretaris DP3A kabupaten Nabire, Wati Runggeari, S.Sos.
Sumber dana pelaksanaan kegiatan ini berasal dari UNICEF melalui PUSKAMUDA FISIP UI. Sedangkan metode kegiatan berupa presentasi materi dan diskusi.
[Nabire.Net/Edi Sutrisno]
Tinggalkan Balasan