Kepala Bandara Wamena Dipukuli, Staf Bandara Ketakutan & Ancam Mogok

Aksi brutal sejumlah calon penumpang yang berisi pejabat daerah Papua terhadap Kepala Bandara Wamena Jufikar Pakonda dan staf ATC Edi Horas menimbulkan efek psikologis bagi karyawan lain. Mereka sempat ketakutan dan tak ingin bekerja.

“Ini semua takut, karena jadi tidak aman. Mereka sempat sepakat untuk menutup bandara, karena takut semua,” kata Jufikar, Senin (8/7/2013).

Namun aksi itu batal setelah Jufikar berkonsultasi dengan pejabat pusat di Kementerian Perhubungan. Mereka diminta bekerja seperti biasa untuk melayani masyarakat.

“Karena ini menyangkut orang banyak, jadi kami tetap ditugaskan untuk memberi pelayanan,” terang Jufikar.

Meski begitu, dia berharap insiden ini tidak terulang. Sejak awal, jam operasional Bandara Wamena memang dibatasi demi keselamatan penumpang. Cuaca di sekitar wilayah itu tak menentu sehingga pihaknya tak mau mengambil risiko

“Awalnya saya sempat bercanda dan kumpul sama bapak-bapak itu, tidak pernah menyangka bakal berbuat demikian,” cerita Jufikar yang hari ini terpaksa beristirahat di rumah karena mengalami luka memar.

Jufikar dan Edi dipukuli karena tak memberi tambahan waktu bagi pesawat yang hendak ditumpangi rombongan tersebut ke Wamena. Operasional bandara setiap hari sebetulnya hanya sampai pukul 16.00 WIT.

Namun rombongan meminta berangkat sekitar pukul 17.30 WIB. Meski sudah diupayakan penambahan, rupanya kru pesawat tak bersedia karena khawatir kena sanksi. Akhirnya pesawat gagal berangkat dan rombongan emosi.

Jufikar mengalami luka memar di wajah, sementara Edi luka di bagian pinggul karena ditendang dan dipukul.

One Response to Kepala Bandara Wamena Dipukuli, Staf Bandara Ketakutan & Ancam Mogok

  1. tom berkata:

    kenapa habis pesparawi baru pukul2 ka, jadi org sabar sedikit ka :no:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *