Kapolda Papua : MSG Justru Tolak Bergabungnya West Papua

Kapolda Papua, Irjend Pol Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ada pendapat yang salah yang direspon oleh kelompok tertentu yang menginginkan Papua lepas dari NKRI. Isu yang belum jelas kebenarannya langsung ditanggapi serius dengan aksi demontrasi bersifat penyambutan sehingga sejumlah aksi yang dilakukan selama ini dianggap salah kaprah.

Hal tersebut diungkapkan Kapolda Tito Karnavian kepada wartawan di Jayapura, Jumat kemarin di Jayapura. Menurut jenderal bintang dua ini pantauan Polisi, beberapa aksi yang dilakukan beberapa waktu terakhir termasuk demonstrasi yang dilakukan di Waena Selasa lalu hanya menyentuh momentum di negara Vanuatu bagaimana isu Papua dibawa ke PBB. Hanya saja menurut Kapolda usulan tersebut tak pernah diterima dan hanya dijadikan agenda semata oleh PBB.

Usaha negara Vanuatu tak berhenti sampai disitu, lantaran niatnya tak terealisasi akhirnya Vanuatu mencoba meminta dukungan dari MSG (Melanesian Spearhead Group) yang di dalamnya terdiri dari negara Papua New Guinea, Fiji dan Kepulauan Solomon. Namun ternyata hasil yang diperoleh juga sama yakni ditolak untuk masuk dalam negara-negara MSG. Disitu kata Kapolda, Vanuatu hendak memasukkan West Papua sebagai anggota MSG namun karena negara-negara dalam MSG menganggap Papua bagian dari NKRI dan negara dalam MSG juga memiliki hubungan baik dengan Indonesia akhirnya keinginan dan niat Vanuatu ikut ditolak.

“Begitu juga dengan pemerintah Australia yang tidak mendukung rencana tersebut sebab ada asosiasi aborogin yang juga ingin bergabung dengan MSG namun ditolak Austalia,” bebernya. Selain itu ada keinginan Vanuatu untuk meminta negara MSG mengunjungi Papua tapi sampai sekarang niat tersebut belum diagendakan.

Namun isu yang berkembang menurut Kapolda adalah MSG sudah setuju West Papua masuk dalam MSG padahal isu ini tak benar. Yang benar adalah ada usulan agar MSG berkunjung ke Papua dan informasi soal pembukaan kantor West Papua di PNG yang semuanya tak terealisasi sehingga karena isu inilah muncul aksi-aksi.

“Kami juga sudah mendapat lapo­ran dari PNG bahwa mereka tak mendukung adanya pembukaan kantor OPM di Portmoresby, PNG karena Papua menjadi bagian integral dari Indonesia. Inilah bagian di dalam negeri yang tak mendapat informasi sebenanya” sindir Tito. Disamping itu negara Indonesia juga tak penah mengenal apa yang disebut Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Yang diketahui hanyalah kelompok kriminal bersenjata sehingga sebuat OPM dianggap tak tepat untuk pergerakan di Papua apalagi negara tak pernah melegitimasi adanya OPM. Tito juga berharap masyarakat bijak dalam mensikapi isu agar tak menjadi korban dari salah informasi.

One Response to Kapolda Papua : MSG Justru Tolak Bergabungnya West Papua

  1. samuel wamaer berkata:

    Bohong lagi-bohong lagi ,jaman sudah berubah orang papua sudah paham politik tipsani (tipu sana sini) saya kira orang papua sudah maju sehingga sampai air liur tumpah dari mulut Tito orang papua tetap tidak percaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *