Kaki Bayi Berumur 10 Hari Membengkak Setelah Menjalani Perawatan di RSUD Nabire

Pergelangan kaki Anselmus Makai, bayi berusia 10 hari sempat membusuk setelah mahasiswa praktik dari Akademi Keperawatan (Akper) Nabire bersama perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire Nabire memasang infus di kakinya.
Ibu dan ayah bayi ini berasal dari Kampung Unito, Distrik Sukikai Selatan, Kabupaten Dogiyai. Kampung Unito berada di perbatasan antara Kabupaten Dogiyai dan Kabupate Mimika.
“Istrinya sudah hamil tua jadi, suaminya bawa turun ke kota untuk melahirkan di RSUD. Tetapi, sebelum tiba di RSUD, ibu melahirkan. Saat lahir itu, anak mengalami gangguan pernafasan. Lalu, orang tuanya membawa bayi itu ke RSUD Nabire pada 13 April 2013 lalu untuk meminta perawatan medis,”kayanya.
Ketika tiba di RSUD, kata dia, mahasiswa praktik bersama perawat menolong Anselmus Makai dengan memasang infus di sekitar pergelangan kaki. Namun, bantuan itu justru membuahkan bencana baru bagi bayi ini.
Sore hari, setelah memasang infus, ibunda Anselmus Makai telah melaporkan ke petugas bahwa badan anaknya panas tinggi, pergelangan kaki malah membengkak, dan bayi terus-menerus menangis.
Namun, perawat menyarankan ibunda bayi itu untuk menunggu dokter. Selama satu malam itu, bayi terus menangis dan tidak ada perawat yang membuka infus. Keesokan harinya, kaki bayi itu tambah membengkak dan kaki hingga pingganng bayi itu membiru.
Melihat kondisi bayi itu, orang tua bayi kembali meminta petugas untuk membuka infus. Setelah membuka, kaki Anselmus Makai telah membusuk dan infus membengkok keluar. Bayi harus mengalami perawatan untuk kakinya dan pernafasan yang masih belum normal akibat kotoran di tali pusarnya.
Hampir dua minggu, bayi malang itu dirawat di ruang anak RSUD Nabire. Akhirnya, setelah kondisi anak ini membaik, pada Senin, (21/4/13) pihak rumah telah mengizinkan untuk pulang ke rumah.
Setelah dikonfirmasi kembali, Rabu, (23/04/13), perawat yang menangani di ruang anak mengatakan, kondisi Anselmus Makai sudah membaik dan telah kembali ke rumah. Tetapi, kata dia, saat meninggalkan rumah sakit, luka di kaki anak itu belum sembuh baik.
Atas peristiwa ini, pihak RSUD belum memberikan keterangan. Sementara, mewakili pihak keluarga, L. Makai mengatakan, jika kaki bayi tidak sembuh total dan mengalami cacat atau gangguan saraf maka akan meminta pertanggung jawaban. Walaupun tampaknya, pihak rumah sakit tidak mengganggap ini adalah masalah serius.
Beberapa perawat yang dimintai keterangan terpisah mengatakan, memang seringkali perawat dihadapkan pada sulitnya mencari pembuluh vena pada bayi ketika diinfus. “Sering gagal dalam menemukan pembuluh vena. Maka, mungkin mereka belum temukan pembuluh vena. Bisa jadi juga tidak ada alat untuk menemukan pembuluh vena pada bayi,”kata salah satu suster perawat di Nabire.
Salah satu dokter yang ditemui terpisah mengatakan, kasus ini belum dilakukan penyelidikan maka belum bisa dikatakan malapraktik. Kata dokter yang tidak ingin namanya disebutkan ini, malapraktik merupakan hasil kesimpulan terahir dari penyelidikan satu kasus.
“Ini kan belum dilakukan penyelidikan, maka disebut kejadian yang tidak diinginkan. Anaknya sudah baik-baik kan, ia sudah dipulangkan karena membaik,”kata dokter tersebut.
Kata dia, malapraktik itu kalau melanggar kode etik kedokteran, tidak profesional dalam pekerjaan, dan pekerjaannya benar-benar tidak dilakukan untuk tujuan kemanusiaan.
Diketahui, RSUD Nabire saat ini adalah rumah sakit rujukan bagi pasien dari 6 kabupaten pemekaran atau kabupaten tetangga. Saat ini, jumlah tenaga medis dan para medis rumah sakit ini 495 orang. Dokter umum 14 orang dan dokter spesialis 5 orang.
Sementara, dari data dihimpun media ini, ruang inap dan ruang kelas utama rumah sakit ini dilengkapi 285 tempat tidur. Dan dikabarkan, tahun 2013 ini akan ditambahkan lagi 50 tempat tidur.
Fasilitas air bersih, kebersihan, pelayanan, diskriminasi, dan sentuhan kemanusiaan dalam pelayanan di RSUD ini masih sering dikeluhkan warga. Berdasarkan data media ini, tidak sedikit orang yang marah dan berontak atas pelayanan di rumah sakit rujukan ini.
Post Views: 476
Tinggalkan Balasan