Jhon Kobepa : Persoalan Degeuwo, Pemda & DPRD Paniai Memilih Diam

Penyelesaian persoalan kasus penambangan emas ilegal di Degeuwo dari tahun 2003 hingga tahun 2017   belum ada titik terang baik dari pihak lembaga DPRD  maupun Pemerintah Kabupaten Paniai. Malah, Pemda dan DPR memilih diam dalam memperjuangkan aspirasi rakyat.

Hal ini disampaikan Sekretaris  LMPA Swamemo, Jhon Kobepa, kepada Nabire.Net, Minggu, (21/05/2017) melalui sambungan perseluler.

Kata dia, selama ini lembaga sedang berjuang demi keselamatan manusia dan lingkungan menjadi misi dasar yang di canangkan oleh lembaga demi pemulihan dari segala tindakan – tindakan yang di lakukan oleh oknum pengusaha ilegal penambangan di Degeuwo maupun bisnis bisnis yang lain yang tidak membangun masyarakat hak milik 3 suku yaitu Walani, Mee dan Moni.

“Kami harap pemerintah punya itikat yang baik untuk keselamatan kekayaan bahkan rakyat yang ada disana. Waktu selalu berjalan masalah belum selesai kapan lagi persoalan itu bisa selesai perlu ada pemulihan dan keselamatan dari segala kekerasan dan kejahatan terhadap rakyat di Degeuwo,” kata Jhon.

John juga mengharapkan seluruh pengusaha jangan jadikan Degeuwo sebagai tempat bermasalah. “siapa yang ijin mereka perlu hargai hak- hak adat. Pemerintah juga perlu ada aturan yang jelas untuk pengolahan kekayaan alam karena itu sebagai aset utama pemerintah Kabupaten Paniai dan harus bertanggung jawab atas pengusaha berkeriaran disana meraka karena sudah hancur-hancur  alam kekayaan dan rakyat.

Beberapa waktu yang lalu, kata Kobepa,  seluruh mahasiswa wilayah Meepago juga sempat demo kepada pemerintah Paniai agar  penambangan Degeuwo secara liar segera harus tutup. Tetapi, lanjut Kobepa, tak pernah menanggapi secara serius oleh Pemda Paniai maupun Lembaga DPR.

Dengan tidak menangani persoalan secara serius maka, Ujar Jhon, pihaknya sudah tidak percaya lagi kepada pemerintah karena tak pernah mendorong masalah untuk penyelesaian sebab persoalan ini cukup lama dan belum ada titip terang untuk penyelesaiannya.  “ rakyat jadi korban.  alam jadi ancur.Kekayaan sudah bawah pulang keluar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,”pintahnya.

[Nabire.Net/AG]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *