Gubernur & Presiden Bahas Otsus Plus, Keberlanjutan Freeport, dan OPM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana menerapkan perluasan otonomi khusus, yang disebut Otsus Plus, untuk mengatasi berbagai persoalan di Papua, disamping itu Presiden juga mendukung pembahasan ulang kotrak karya dengan PT. Freeport demikian dikatakan Gubernur Papua Lukas Enembe usai bertemu Presiden SBY di Istana Presiden, Jakarta, Senin (29/4).

Lukas yang didampingi Wakil Gubernur Klemen Tinal, dan jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Papua mengatakan rancangan Otsus Plus yang diharapkan rampung pada Agustus mendatang merupakan langkah yang diambil SBY sebelum masa kepemimpinannya selesai pada 2014.

“Harus tuntas masalah-masalah Papua sebelum beliau mengakhiri masa jabatan. Tinggal 1,5 tahun di bawah kepemimpin beliau, kita berharap persoalan-persoalan Papua bisa tuntas,” kata Lukas.

Lukas menjelaskan dalam mencapai Otsus Plus itu, pihaknya siap berkomunikasi dengan siapa saja, terutama dari Operasi Papua Merdeka (OPM). Mengutip pernyataan SBY, dia menegaskan membangun Papua adalah dengan hati, bukan kekerasan.

“Membangun Papua dengan hati dan kasih, pendekatan kesejahteraan,” tegasnya.

Menurutnya, perumusan Otus yang diperluas akan berada dibawah arahan Mendagri. Setelah selesai, SBY akan ke Papua untuk menjelaskan Otsus yang diperluas tersebut. “Beliau ke sana Agustus. Kita akan bertemu lagi bulan Juni,” jelasnya.

Sementara terkait pembahasan PT. Freeport, pembicaraan kontrak karya PT.Freeport merupakan salah satu agenda dari 20 agenda dalam pertemuan antara presiden SBY dengan Gubernur/Wakil Gubernur Papua, DPR Papua dan MRP.
Dalam pembicaraan kontrak karya tersebut tak hanya melibatkan pemerintah Provinsi Papua, tapi juga DPR Papua, Majelis Rakyat Papua (MRP) dan pemerintah daerah penghasil tambang, termasuk masyarakat adat setempat.

Presiden SBY memberikan respon positif sebab selama sepuluh tahun lebih perusahaan tambang tersebut beroperasi di Timika Papua belum memberikan konstribusi yang maksimal bagi rakyat Papua.
“Wajar PT. Freeport harus memberikan porsi yang lebih besar kepada Papua sebab selama ini hasil kekayaan yang diambil jauh lebih besar. Kami juga minta agar Freeport bisa terlibat langsung dalam pembangunan infrastruktrur di Papua,” ungkap Presiden

Dalam waktu dekat ini, Pemerintah Provinsi Papua, DPR Papua, MRP dan pemerintah pusat akan menggelar pertemuan kembali untuk membahas permasalahan yang terjadi di Papua.

Saat ditanya mengenai gerakan OPM, dia menegaskan pihaknya terus mengajak mereka untuk membangun Papua. Suara mereka didengar seperti apa pembangunan Papua yang diinginkan.

Dalam pertemuan itu SBY didampingi beberapa menteri yakni Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *