Gaji Guru SMA/SMK Di Nabire Masih Belum Cair Walau Sudah Ada Aksi Mogok Kerja, Ketua PGRI Nabire Angkat Bicara
Hingga hari kelima 20 April 2018 pasca dimulainya aksi mogok kerja oleh sejumlah Guru SMA dan SMK di kabupaten Nabire, tuntutan para guru terkait gaji pokok mereka yang belum dibayarkan selama 3 bahkan 4 bulan belum menemukan titik terang.
Seperti diketahui, sebagai bentuk protes dan aksi keprihatinan atas belum dibayarkannya gaji guru SMA/SMK di Nabire, sejumlah guru SMA/SMK di Nabire menggelar aksi keprihatinan dengan untuk sementara waktu tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan harus mencari nafkah di tempat lain untuk tetap menghidupi dan menafkahi keluarganya.
(Baca Juga : Sejumlah Guru SMA/SMK Di Nabire Gelar Aksi Mogok Kerja Karena Belum Menerima Gaji 3 Sampai 4 Bulan)
Aksi yang digelar di sejumlah SMA/SMK di Nabire tersebut ditandai dengan pembentangan spanduk di Sekolah yang bertuliskan “Aksi Keprihatinan, Kami Para Guru SMA/SMK sudah 3-4 bulan tidak mendapat gaji, mulai senin tidak bisa mengajar, terpaksa cari nafkah di tempat yang lain. Jika gaji bulan Januari – April dibayarkan, kami akan mengajar. Siswa dan orangtua siswa mohon doakan kami”.
Terkait persoalan itu, Ketua PGRI kabupaten Nabire, J.M Ramandey angkat bicara mengenai belum dibayarkannya gaji para guru hingga saat ini.
“Berbicara gaji guru berarti berbicara mengenai hak banyak orang, para guru akan bekerja dengan baik kalau gaji mereka telah dibayarkan. Bayangkan 4 bulan tidak menerima gaji, mereka harus menafkahi dirinya sendiri atau keluarganya apalagi ada anak dan istrinya”, tutur J.M Ramandey.
J.M Ramandey berharap agar pihak-pihak terkait yang mengelola gaji guru dapat lebih peka dan merespon para guru, karena mutas gaji guru ke Provinsi sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu.
[Nabire.Net/RRI.Nabire/Jefri.P]
Tinggalkan Balasan