Diduga Jadi Korban Eksploitasi, Anak-Anak Asal Nabire Dipaksa Bekerja Membuat Kue di Bali oleh Oknum Pendeta

(Diduga Jadi Korban Eksploitasi, Anak-Anak Asal Nabire Dipaksa Bekerja Membuat Kue di Bali oleh Oknum Pendeta)
Nabire, 5 Juli 2025 – Delapan anak asal Kabupaten Nabire, diduga menjadi korban eksploitasi oleh seseorang yang mengaku pendeta sekaligus pengusaha kue berinisial D.P, warga keturunan Tionghoa asal Manado. Anak-anak tersebut awalnya dijanjikan akan disekolahkan di Bali dengan biaya ditanggung oleh sang pendeta, namun setibanya di Bali pada tahun 2021, mereka justru dipaksa bekerja sebagai pembuat kue tanpa waktu istirahat, bermain, bahkan terbatas dalam akses pendidikan.
Nabirenet berhasil mendapat keterangan dari salah seorang narasumber yang enggan dituliskan namanya. Dikatakan, selama empat tahun terakhir, mereka harus memproduksi hingga 500 kotak kue per hari, masing-masing kotak berisi 9 hingga 35 kue dan dijual seharga Rp21.000.
Selain kerja tanpa henti, para anak ini juga mengaku mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, seperti dipukul dengan besi, dikurung di kandang anjing, tidak diberi makan, dan dipaksa berdiri seharian sebagai bentuk hukuman.
Hingga kini, 4 anak telah berhasil diselamatkan dengan bantuan mahasiswa Papua di Bali. Dua anak telah dipulangkan ke Nabire, sementara dua lainnya diamankan di kontrakan putri Papua. Tiga anak masih berada di tempat kerja, dan satu anak telah kabur dan tinggal di pos sekuriti sebuah sekolah selama 5 bulan terakhir.
“Kami sangat prihatin atas perlakuan kejam ini. Upaya penyelamatan masih dilakukan agar semua anak bisa terbebas dan kembali ke lingkungan yang aman dan layak,” ujar narasumber kepada Nabirenet.
Kasus ini tengah diupayakan untuk dilaporkan kepada pihak berwenang dan lembaga perlindungan anak. Semua pihak berharap agar pelaku segera ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku dan para korban mendapatkan pemulihan secara menyeluruh.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan