Diduga, Aparat Brimbo Menyiksa Warga Di Deiyai

Diduga Aparat Brimob melakukan kekerasan terhadap salah seorang warga di deiyai, Jumat pagi (28/6). Menurut keterangan dari Seorang warga bernama Feri yang dihubungi Rasudo Dogiyai, brimob memukul korban tersebut tanpa alasan yang mendasar. Korban tidak dalam keadaan mabuk atau pun melakukan tindakan lainya. Bahkan, korban tersebut tidak biasa komsumsi Minuman keras.

Feri menceritakan pada kamis malam (27/06), ketika lelaki tersebut pulang dari kios seusai belanja gula, kopi dan susu, dirinya di hadang oleh sekelompok orang yang terdiri dari 4 orang.  2 diantaranya pemuda setempat (masih dalam proses identifikasi identitas) dan 2 orang lainya aparat brimob. Para pelaku tidak segan-segan menendang korban. Sehingga, korban yang diketahui bernama Pontianus mengalami luka berat di kepala bahkan di anggota badan lainnya. Setelah itu, dia melarikan diri ke rumah, di desa yabadimi. Setelah tiba di rumah ia sampaikan kepada rekan-rekannya yang ada di rumah.

Mengetahui hal tersebut, warga serentak memadati jantung kota wakethe. Semakin banyak masyarakat dan mereka menuntut ke kepala suku adat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh perempuan untuk mengusir brimob dari kabupaten deiyai. Secara serentak, hitam diatas putih, segenap masyarakat deiyai, menolak dan tidak izinkan untuk selamanya, mendirikan kantor brimob di kabupaten deiyai. Hal yang sama juga, masyarakat lakukan terhadap Tim Khusus (Timsus), Yonif 753, Arga Vira tama (Arvita) waghete, beberapa tahun yang silam. Jadi, masyarakat tutup kantor brimob adalah yang kedua kali.

Kemudian pada Jumat sore (28/06), Kapolres Paniai AKBP Semmy Ronny TH Abaa, sekaligus sebagai pimpinan kepolisian di daerah itu, menjemput seluruh personil Brigadir Mobil (Brimob) untuk kembali ke kabupaten Paniai. Aparat brimob sendiri menginap  dan menjadian kantor mereka di salah satu rumah dinas milik pemerintah daerah, distrik tigi, kabupaten deiyai papua.

(Sumber : radiosuaradogiyaifm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *