Desain Cenderawasih di Logo Papua Tengah Diduga Plagiat Desain Orang Lain
Nabire, Panitia sayembara logo Provinsi Papua Tengah, telah menetapkan pemenang lomba, Senin (06/03/2023) lalu. Namun logo yang telah ditetapkan sebagai logo Provinsi Papua Tengah tersebut, diduga menjiplak (plagiat) hasil karya orang lain dan menjadikannya seolah hasil karya sendiri.
Desain yang diduga dijiplak tersebut adalah desain burung cenderawasih yang berada di tengah logo seperti gambar di bawah.
Logo burung cenderawasih tersebut ternyata adalah hasil karya dari seorang Tour Guide asal Manokwari, Charles Roring, yang dimuat di beberapa website seperti naturelifewatch, redbubble, dan ecotoursindonesia.
Nabire.Net kemudian menghubungi Charles Roring melalui sambungan telepon, Rabu sore (08/03/2023).
Kepada Nabire.Net, Charles Roring menjelaskan, dirinya bisa menjelaskan secara ilmiah desain yang dibuatnya. Dikatakan logo yang dia buat tidak bisa digunakan sebagai logo Papua Tengah.
“Nanti saya akan kasih penjelasan secara ilmiah latar belakangnya seperti apa, dan itu bisa didebat dengan ahli-ahli burung sedunia. Dan mereka pasti akan bilang salah. Tidak cocok untuk Papua Tengah. Karena burung Cenderawasih yang saya gambar itu bukan endemik Papua Tengah”, kata Charles Roring.
Charles menjelaskan, burung cenderawasih yang dia desain habitatnya di Raja Ampat (Waigeo, Batanta, Gam). Jadi sebarannya tidak ada di Papua Tengah.
“Meskipun orang bilang itu Cenderawasih, ya benar Cenderawasih tetapi itu jenisnya tidak ada di Papua Tengah. Saya lihat langsung burung itu karena saya Tour Guide, karena saya ini suka menggambar, ada sketsanya karena saya punya sketsa asli”, lanjut Charles.
Dijelaskan Charles Roring, dirinya juga menggambar desainnya menggunakan software, dan juga menggunakan stylus di tablet. Masih ada contoh-contohnya, dan itu ditaruh di website Australia yaitu Redbubble.
“Saya itu tidak marah, cuma jangan sampai Provinsi Papua Tengah mengambil itu (desain Cenderawasih milik Charles Roring) sebagai logo. Itu nanti ceroboh dan bikin malu seluruh Papua Tengah. Karena Cenderawasih jenis itu tidak ada di Papua Tengah. Itu kesalahan fatal bagi pemerintah untuk mengambil gambarnya saya itu”, urai Charles Roring kepada Nabire.Net.
Dikatakan, “ini saya lagi konsultasi hukum dengan saya punya senior. Saya tidak ada niat untuk menggugat atau bukan. Tetapi kasihan, jangan sampai pemprov Papua Tengah mengambil logo itu, karena itu kesalahan yang sangat fatal. Kalau memang pemerintah kurang yakin bisa panggil saya, nanti saya ke Nabire baru saya jelaskan secara ilmiah alasan mengapa desain saya tidak bisa dijadikan logo Papua Tengah”, imbuh Charles Roring.
Charles menuturkan, “jika pemprov Papua Tengah mau bersikeras pakai desain saya, nanti ketika saya jelaskan dan dikonfrontir dengan ahli-ahli burung, sudah patah argumen mereka, karena ini sangat ilmiah. Bukan gambar biasa. Karena saya menyaksikan burung itu secara langsung di dalam hutan. Karena saya terinspirasi baru saya gambar. Bukan asal-asal gambar, sebagian besar gambar yang saya buat itu adalah inspirasi dari lapangan”.
Lebih jauh Charles menegaskan, meskipun orang mengatakan jika dirinya menggugat bisa mendapatkan duit banyak, hal itu tidak penting baginya. Tetapi saya hanya kasihan saja karena salah mengambil logo, karena itu bukan burungnya Papua Tengah.
“Di dunia ada sekitar 45 burung Cenderawasih. Yang saya gambar itu habitatnya bukan di Papua Tengah. Jadi kalau ada pihak yang menambahkan logo saya di logo yang sah jadi logo Papua Tengah, berarti orang itu belum masuk hutan, belum cek di lapangan”, tandas Charles.
Mengutip dari laman website Rimbakita, jenis burung Cenderawasih yang dimaksud Charles Roring adalah jenisย Paradisaea rubra (Cendrawasih Merah), dengan endemik di pulau Waigeo, Indonesia.
Burung ini berasal dari Raja Ampat dengan ukuran 33 cm. Ukuran betina lebih kecil dari jantan. Ciri warna Cendrawasih Merah adalah berbulu merah, paruh kuning, serta diatas mata terdapat bulu hijau tua. Di bagian ekornya terdapat sepasang ekor yang bentuknya sangat khas.
Burung Cendrawasih – Taksonomi, Habitat, Sebaran Populasi & 21 Jenis Bidadari Papua
Sebelumnya diberitakan bahwa Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk, S.Sos.,MM, mengatakan bahwa desain logo ditetapkan oleh dewan juri. Dari jumlah 1.400 lebih sampai dengan 5 besar.ย Panitianya terdiri dari delapan kabupaten yang dikirim dari pemerintah daerah, sangat independen, tidak ada intervensinya.
“Selanjutnya ini akan menjadi berkat, baik bagi Tim Juriย dari kabupaten, Provinsi dan Kemendagri. Ini sudah final. Pemenang lomba sudah ada, ini hak cipta mereka, mereka juga sudah menyatakan kesetiaannya, ini sudah menjadi logo Provinsi Papua Tengah”, kata Ribka Haluk.
[Nabire.Net]
Desainer logo Propinsi Papua tengah yang sudah menang oleh saudara Stevanus Degei adalah tidak salah karena memilih dari tim juri maka dari itu.
Yang bodohnya adalah tim juri yang salah memilih untuk banyak desainer grafis yang ikut sayembara tersebut itu sendiri.
Kalo memang ada plagiat, yang salah adalah Tim juri yang tidak teliti melihat dan memilih dan menetapkannya…
Sebagai Peserta Desainer logo seharusnya tidak melakukan hal itu, harus bisa lebih paham soal plagiat dalam dunia desain grafis apalagi untuk sebuah kompetinsi, karena dalam aturan kompetisi diawal untuk sudah tertera dilarang plagiat, kalau karya seseorang dijadikan referensi tidak jadi persoalan asalkan tidak 100% gambar asli dicomot tanpa merubah apapun dan dijadikan karya kita secara ilegal, itu jelas plagiat, karena tidak main2 kalau dituntunt secara hukum karena bukan hanya juri saja tapi yang diminta pertanggungjawaban adalah desainernya juga . ๐๐๐๐
Benar, Cenderawasih di Papua ini di daerah masing2 jenisnya berbeda2๐
Jangan bodoh, masa cenderawasih tidak ada di Papua tengah, sebenarnya Raja Ampat yang tidak ada cenderawasih. Ngawur ini omongannya.
Para disainer tentu mereka tahu soalnya. Kalau merekalah yang mengatakan plagiat atau tidak tentu mereka mempunyai pertimbangan. Para juri sudah menetapkannya, biasanya tidak diganggu gugat. Burung Cendrawasi tu mempunyai sayap, siapa jamin dia tidak terbang dari utara ke tengah dan menyesuaikan diri dissna?
Didalam sebuah sayembara itu ada penjelasan Ilmiah tentang seluruh Gambar yg termuat didalam sebuah logo, jadi yg kami harapkan itu bagaimana penjelasan tentang Burung Cenderawasih tersebut kalau bisa dipublikasikan ke publik supaya kita semua tau apakah itu karya yg di plagiat atau tidak, karena kami masyarakat awam membutuhkan informasi yg jelas.๐
Didalam sebuah sayembara itu ada penjelasan Ilmiah tentang seluruh Gambar yg termuat didalam sebuah logo, jadi yg kami harapkan itu bagaimana penjelasan tentang Burung Cenderawasih tersebut kalau bisa dipublikasikan ke publik supaya kita semua tau apakah itu karya yg di plagiat atau tidak, karena kami masyarakat awam membutuhkan informasi yg jelas.๐
Memang benar semua daerah papua ada burung๐ฆ cendrawasih tetapi yang berwarna merah itu ada dikepala burung….
dogiyai Papua tengah
Di Raja Ampat, khususnya di Kampung Sawinggrai, Distrik Meosmansar, merupakan slh satu spot yg dikunjungi turis utk menyaksikan cenderawasih menari… Ada 4 jenis cenderawasih di Kamp Sawinggrai, slh satu yg dijdkan logo di atas. Ada cenderawasih belah rota dan 2 jenis lainnnya. Bukan di Provinsi Papua lainnya tdk ada cenderawasih, ada!! Tp jenis cenderawasih merah, hnya ada di Raja Ampat..
Intinya TIM Juri Bukan Orang2 Yang Berkompeten Dalam Desain Grafis,
Cendrawasih itu memang ada di seluruh tanah Papua, tapi jenisnyadan habitat tempat tinggal itu berbeda” jadi cendrawasih yg ada di logo itu jenisnya hanya di ada Raja ampat.
Di Papua tengah juga ada cendrawasih tapi bukan jenis cendrawasih belah rotan seperti yg ada di logo.
Niatnya hanya butuh vector cendrawasih yang bagus dimasukkan ke logo, cuman salah comot tanpa survey secara mendetail.
Revisi saja dari juri agar tidak menjadi kesalahan dan menjadi masalah, tapi konsep tetap sesuai yang dibuat oleh peserta tersebut.
Dalam hal ini baik desainer maupun juri-nya sama-sama tidak bisa dibenarkan. Seorang desainer yang melakukan plagiat yang disengaja maupun tidak dalam sebuah kontes desain sama dengan menipu dan berlaku curang.
Dengan berbagai alasan dan referensi mungkin bisa jadi pembenaran kalau cenderawasih itu mungkin bisa ditemukan juga di Papua Tengah. Ini mungkin ya?? Tetapi yang menjadi point penting disini adalah soal penggunaan desain cenderawasihnya itu lho. Kalau memang mau menggunakan, kan tinggal hubungi desainer aslinya, ijin dulu, diskusi dulu bisa atau tidak digunakan, cocok atau tidak. Saya pikir kita sama-sama dari Papua pasti punya rasa saling pengertian yang lebih besar itu masih ada, tinggal dibicarakan baik-baik. Tapi yah … kadang ego seorang desainer juga tinggi jd … begitu sudah.
Kalau untuk juri satu kata saja “Tra kompeten!” Mungkin saran saja, selain cek-cek di google coba sekali-sekali singgah di Shutterstock, Adobe Stock, Dreamstime, Depositphotos, iStock, 123RF dan situs sejenis supaya bisa cek-cek toh … siapa tau bisa ketemu asset yang digunakan sama peserta yang tinggal tempel saja di desain nya mereka supaya jangan salah kasih menang orang begitu.
Untuk yang terbaru. Coba cek gambar Hiu Pausnya yang ada di logo tersebut dengan yang ada si dini :
https://www.istockphoto.com/id/vektor/hiu-paus-besar-di-latar-belakang-putih-terisolasi-gm1186878952-335032514
Silahkan dinilai sendiri. Tetapi intinya ini yang saya maksudkan betapa pentingnya main-main ke situs2 yang sudah saya jabarkan di atas.