Curahan Hati Seorang Guru : “Guru SMK/SMA Di Nabire Sedang Mogok, Siapa Yang Peduli ?”
Pendidikan sudah tidak dipedulikan lagi, anak-anak kelas X dan XI SMA dan SMK di Nabire sedang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan (Kegiatan Belajar Mengajar) yang maksimal. Peserta didik mau mencari pendidikan yang layak namun mengalamikendala. Kendala mereka pada guru-guru PNS yang tidak mengajar di sekolah , dan sudah tercatat 5 hari mogok kerja karena gaji mereka yang belum dilunasi pemerintah.
Persoalan sebenarnya adalah masalah yang tidak rumit. Sangat kecil masalahnya yang sangat gampang diatasi. Seperti yang pernah dikatakan oleh orang tua dalam sebuah nasehat, bahwa dalam melakukan apa pun harus terus terang supaya terang terus. Ini merupakan sebuah nasehat yang jawabannya tidak perlu berbelit-belit. Harus berkata jujur bila dalam menyampaikan sesuatu. Katakan ya jika ya da tidak jika tidak.
Mogoknya KBM saat ini sesungguhnya bermuara pada tiga masalah utama dan satu masalah tambahan. Masalah yang utama yang pertama adalah masalah Gaji. Bahwa guru-guru punya gaji itu belum dibayarkan. Ada guru-guru yang dibayarkan gajinya mulai dari bulan Januari sampai Maret, sedangkan bulan Aprilnya belum, ada yang baru dibayarkan sebulan, dan ada yang juga belum dibayarkan selama 4 bulan, dengan alasan belum ada data rekening untuk dikirimkan kepada guru bersangkutan.
Masalah utama kedua adalah guru-guru PNS juga belum diberikan hak mereka berupa beras. Sementara beras merupakan makanan pokok yang harus dipenuhi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentunya butuh makan nasi. Namun, berasnya tidak di penuhi sebagai hak mereka, guru-guru makan apa ? Guru-guru juga butuh makan. Sebagai orang yang hidup harus makan. supaya ada semangat dalam mengajar guru-guru butuh makan, maka guru-guru harus diberikan makan dengan memberikan beras supaya mereka bisa masak dan makan.
Masalah utama ketiga bahwa ada guru-guru SMA dan SMK yang sudah menjadi CPNS hingga saat ini masih bermasalah. Guru-guru menuntut supaya mereka harus dan secepatnya diperjuangkan nasibnya sehingga merasa merasa diperhatikan oleh pemerintah daerah. Selain itu mereka yang diangkat sebagai pegawai negeri maka mereka sudah harus mendapatkan SK pegawainya dari daerah menuju pegawai negeri di tingkat provinsi.
Satu tambahan masalah lainnya adalah janji pemerintah Nabire dihadapan aksi demo guru tanggal 22 Maret di Gedung DPRD Nabire, bahwa tuntutan guru-guru akan dipenuhi tanggal 2 April 2018. Namun janji itu hanya janji kosong belaka dan belum ada realisasinya. Guru-guru sedang menanti datangnya bulan april tanggal 2 tahun 2018, namun janji akan dibayarkan oleh pemerintah itu tidak disangka tidak dikabulkan. Janji pemerintah daerah terhadap guru-guru pada saat itu didengungkan dengan suara lantang dan itu disaksikan oleh semua orang yang datang ke gedung DPRD, bahkan termasuk semua benda dan binatang yang hadir pada saat itu. Namun semua itu hanya tinggal janji. Terjadi penipuan terhadap guru-guru.
Wahai pemimpin dimanakah nuranimu ? Stop menipu guru. Karena kau menjadi pemimpin bermula dari didikan guru. Jabatan yang engkau duduki saat ini bukan jabatan tanpa pendidikan sesui jenjang dan tahapan. Kamu pernah diajarkan dan belajar bersama guru-guru yang kamu janjikan itu. Mereka yang mengantarkan kamu menjadi pemimpin dan orang besar. Jika kamu tidak pernah mendapatkan didikan dari mereka maka tentunya anda tidak menjabat seperti di saat ini.
Mari kita berikan jempol kepada negara Jepang. Ketika mereka mengalami kekalahan perang dari Amerika, Kaisar Jepang menanyakan kepada warganya, masih berapa guru yang hidup. Ini Sesuatu yang sangat luar bisa. Dia tidak menanyakan berapa prajurit yang masih ada. Jepang tidak lagi melawan Amerika karena hancur luluh lantah akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, melainkan mereka berusaha bangkit dari keterpurukan dan kehancuran dengan berjuang untuk menciptakan manusia-manusia yang berbobot dan berkualitas hingga negara tersebut kembali bisa bangkit dan bersaing hingga saat ini, semua itu karena perjuangan guru.
Hingga hari ini atau hari kelima mogoknya kegiatan belajar mengajar (20/04), para siswa yang datang ke sekolah tetap datang dan pulang sesuai jam belajar mengakar mereka. Namun mereka tidak mendapatkan pengajaran dari para guru hingga apa yang menjadi hak dari para guru dipenuhi.
Jika pemerintah daerah mengambil kebijakan baru tentunya mana mumaii (masalahnya selesai). Kenapa berbelit-belit menjadi persoalan di saat ini. Setahu kami bahwa pemerintah punya uang banyak. Walaupun tidak dialokasikan untuk menagani masalah seperti ini, namun ada alokasi lain biasa dipakai dahulu untuk memberikan hak para guru, kemudian mereka bisa memikirkan bagaimana menutupi uang yang dipakai untuk pembayaran guru-guru tersebut.
Selain itu para guru yang SK-nya belum diserahkan segera lakukan pengurusan dan penyerahan secepatnya sehingga tidak memperpanjang permasalahan yang ada.
Maju dan mundurnya sebuah pendidikan akan terlihat ketika semua pihak mengambil bagian dalam mengembangkan pendidikan itu. Maka siapa yang merasa peduli ia harus memperjuangkan secepatnya apa yang menjadi haknya para pendidik supaya kegiatan belajar mengajar bisa kembali berjalan dengan normal. Jika tidak dipenuhi maka, biarkan daerah lain yang maju dan daeah yang kita cintai ini semakin mundur dalam dunia pendidikan. Biarkan daerah lain mencetak SDM sedangkan kita punya daerah ini seperti biasa-biasa.
Entahlah tapi harus kita ingat dalam UUD 1945 memberikan jaminan kepada peserta didik pada pasal yang ke 31 ayat (1) mengatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Jika guru guru tidak melaksanakan tugas mereka karena hak mereka tidak dibayarkan maka kesalahannya ada di tangan siapa, ini menjadi sebuah pertanyaan besar.
Guru-guru tidak mengundang persoalan itu, namun situasi yang krusial ini membuat guru-guru harus bersikap demikian. Mari kita menantikan apa sikap para pemipimpin daerah atas janjinya kepada guru-guru.
Salam berjuang guruku,
kepadamu aku datang untuk belajar
kepadamu aku datang menimba ilmu
kepadamu aku mengharapkan demi masa depanku
guruku,
jangan menyerah,
harus dan terus berjuang,
mempertahankan kebenaran
kebenaran yang tidak sekedar kebenaran,
kebenaran untuk mendapatkan hakmu
hakmu yang sedang lamban
yang sedang fakum
yang sedang dinina bobokan dan diterlantarkan petinggi dan penguasa
mari bangkit besama
menegakkan keadilan itu
mendidik dan mengajar akan menegakkan kebenaran itu
kepada peserta didik
kepada rekan-rekan kita yang haus akan keadilan
keadilan akan membawah cakrawala baru
sebuah perubahan yang sangat kondusif
dimana akan menikmati penegakkan keadilan itu
kini dan disini
waktunya untuk membela diri
sebagai pengajar
sebagai pendidik
sebagai pelatih
mari bersatu
memohon pencerahan
hingga dikabulkan
melalui perjuangan
Salam berjuang guruku
Puisi ini buat rekan-rekan guru dengan judul ‘Guru Sang Pejuang’.
*Penulis : Emanuel Goo, Guru SMA YPPK Adhi Luhur Nabire
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan