Bupati Wellem Wandik Optimis Konferensi Sinode Kingmi Di Kabupaten Puncak Terlaksana

(Bupati Puncak bersama Wakil Bupati Deiyai)

Deiyai – Konferensi Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua, direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2020 di Ilaga, kabupaten Puncak, Papua.

Lalu sejauh mana kesiapan tuan rumah dalam menghadapi konferensi tersebut ? Nabire.Net berhasil mewawancarai Bupati kabupaten Puncak, Wellem Wandik, yang menghadiri Retreat Akbar Pemuda Kingmi di Deiyai, rabu (30/10).

(Baca Juga : Ibadah Pembukaan Retreat Akbar Pemuda Gereja Kingmi Di Deiyai)

Dijelaskan Wellem Wandik, sebagai tuan rumah, pemerintah akan mempersiapkan segala sesuatu utamanya hal teknis seperti fasilitas, tempat konferensi, infrastruktur jalan dan lain sebagainya.

“Harapan saya, karena ini merupakan konferensi tingkat tinggi bagi Gereja Kingmi, maka kami harus siap agar pelaksanaan konferensi ini bisa berjalan dengan lancar. Pastinya masyarakat juga sudah siap untuk menerima para peserta”, kata Bupati Wellem.

Saat ditanyakan seperti apa figur yang pantas memimpin Ketua Sinode Kingmi yang akan terpilih pada Konferensi Kingmi 2020 nanti, Wellem menegaskan, semua pihak harus mendoakan agar Ketua Sinode terpilih adalah sosok yang sudah ditentukan Tuhan.

“Jadi saya hanya berharap agar semua Koordinator, Klasis dan Sinode, berdoa agar siapapun yang terpilih jadi Ketua Sinode, sudah ditentukan oleh Tuhan. Tugas saya hanya mempersiapkan tempat konferensi saja”, tuturnya.

Dalam kunjungannya ke Deiyai, Bupati Wellem Wandik juga menghadiri acara jamuan makan yang dihadiri Wakil Bupati Deiyai, para pengurus Sinode Kingmi, para Koordinator dan pekerja gereja.

Dalam sesi jamuan makan, Bupati bertemu dengan gurunya di Puncak, yakni Bapak Markus Agapa, yang bertugas disana dari tahun 1975 hingga 1999.

Bupati sangat senang bisa bertemu Markus Agapa, karena baginya, Markus Agapa adalah orang yang sangat berjasa untuk daerahnya yang sudah ia pimpin 2 periode.

Atas penghargaan kepada Markus Agapa, Bupati mengajak gurunya tersebut untuk menginap di Timika, dan nanti kembali lagi ke Deiyai, dengan seluruh biaya perjalanan ditanggung Bupati.

[Nabire.Net/Ones.Yobee]


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *