Bupati Nabire Himbau Masyarakat Tidak Terpancing Isu

Bupati Nabire Isaias Douw mengajak masyarakat setempat bersama aparat pemerintahan dan TNI-Polri untuk tetap kompak dan bersatu serta tidak terpancing oleh isu yang dihembuskan orang luar.

“Dari awal kejadian musibah (kerusuhan tinju, red) Nabire tetap aman,” kata Isaias Douw seusai buka bersama Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua di Markas Yonif 753/Arga Vira Tama, Nabire, Minggu.

Isaias mengatakan kalaupun ada isu bahwa Nabire kacau pascakejadian insiden tinju, itu karena ada pihak luar yang datang untuk mengacau dan menyebarkan isu yang tidak betul.

“Nabire tetap aman. Mereka hanya melempar isu seolah Nabire kacau,” ujarnya.

Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua meminta masyarakat Nabire untuk tetap kompak dan bersatu. Menurut dia, pemerintah dan masyarakat tidak akan bisa membangun Nabire kalau tidak bersatu dan saling mendukung.

“Kalau ada masalah bisa diselesaikan dengan musyawarah. Kalau perlu tidak usah melibatkan orang luas, cukup unsur-unsur masyarakat sendiri supaya bisa saling memahami,” katanya.

TNI, kata Pangdam, akan melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional dan sesuai dengan batas-batas yang ada.

“Kami hanya membantu polisi dan pemerintah daerah. Di mana pun kalau ada konflik, penyelesaiannya selalu dipimpin kepala daerah. Aparat yang lain ikut dengan fungsinya masing-masing,” tuturnya.

Ketua DPRD Kabupaten Nabire Titik Yuliana Worabay Maray juga menyatakan harapannya supaya masyarakat Nabire bisa kompak dan bersatu untuk bersama-sama membangun daerah.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi seusai final tinju Piala Bupati Nabire yang mempertandingkan petinju Alfius Rumkorem dari Sasana GPT Persada dengan Yulianus Pigome dari Sasana Mawa.

Beberapa saat setelah wasit Albert Titahelut mengumumkan kemenangan Alfius, terjadi kerusuhan karena ada sejumlah penonton yang saling melempar kursi.

Kejadian itu membuat banyak penonton panik dan berusaha keluar dari GOR Kota Lama. Sebanyak 17 orang meninggal karena berdesak-desakan dan saling terinjak saat kejadian itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *