Akibat Perang Di Nduga Wamena, Kegiatan Belajar Mengajar Sampai Saat ini Mash Terganggu
Perang antar kelompok masyarakat Nduga sendiri yang pecah pada awal Maret 2013 lalu memang sudah berakhir dengan perdamaian beberapa waktu lalu. Namun imbas dari perang tersebut masih terasa hingga saat ini.
Akibat perang antar kelompok masyarakat tersebut kegiatan belajar mengajar tidak berjalan sama sekali alias lumpuh hingga saat ini. Kegiatan belajar tak berjalaan sebab guru-guru memilih meninggalkan tempat tugas dengan alasan keamanan. Mereka juga mengalami trauma.
“Mereka tidak mendapat jaminan keamanan untuk mengajar sehingga memilih meninggalkan tempat tugas,” ucap Kadis P dan P Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge S.Pd,M.Si. kepada wartawan usai melakukan pertemuan dengan para guru di gedung sosial Soska Wamena, Senin (26/8) kemarin.
Namia mengaku sangat prihatin dan tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang terjadi saat ini.
“Kita orang Nduga selama ini ketika para abdi masyarakat ini bertugas dikampung-kampung seperti para pegawai,mantri,dokter,pendeta dan guru ini, mereka bebas untuk melakukan aktifitas seperti biasa, masyarakat tidak ganggu mereka.”“Tapi perang yang terjadi sekarang ini, biar bupati maupun pejabat sekalipun ketemu langsung babat atau bunuh, itu yang membuat sampai guru-guru kita takut dan trauma,” ungkapnya.
Namun Namia mengatakan akan berupaya melakukan pendekatan dengan berbicara langsung kepada masyarakat agar dapat memberikan jaminan kepada guru-guru untuk kembali mengajar di sekolah-sekolah mulai dari tingkat PAUD hingga sekolah menengah atas (SMA).
Menurutnya, jika kondisi ini seperti ini terus berlangsung jelas berpengaruh pada upaya untuk meningkatkan sumberdaya manusia lewat pendidikan di Kabupaten Nduga.
Namia mengakui dengan kondisi pasca perdamaian yang telah tercapai beberapa waktu lalu, para guru yang saat ini untuk kembali ke tempat tugas karena konflik yang terjadi saat ini sudah selesai dan sudah dilakukan perdamaian secara resmi diwamena didepan Muspida dan semua pihak. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi guru untuk tidak ke tempat tugas.
(Sumber : Papuapos.com)
Tinggalkan Balasan