2 Mahasiswa Yogya Asal Papua Tersangka Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI di Seturan Sleman

Polisi menetapkan 2 mahasiswa sebagai tersangka penganiayaan 2 anggota TNI di Yogyakarta. Dua mahasiswa lainnya dilepas karena tidak terlibat dalam kejadian itu.
Kapolres Sleman AKBP Heri Sutrisman mengatakan pihaknya mengamankan 4 orang. Namun hanya BL dan FR yang terbukti menganiaya 2 anggota TNI. Sementara dua lainnya berada di TKP, tapi hanya tertidur di luar minimarket.
“Mereka baru bangun setelah aksi penganiayaan. Jadi mereka tidak terlibat,” kata Heri Sutrisman di Mapolres Sleman, Selasa(7/5/2013).
Di hadapan polisi, tersangka mengaku tersinggung saat dibangunkan di lantai. Dalam kondisi mabuk, keduanya gelap mata dan menyerang 2 anggota TNI. Pelaku diancam dengan pasal penganiayaan dan perusakan. Karena selain menganiaya, pelaku juga memecahkan kaca pintu depan minimarket.
Pengeroyokan terjadi di minimarket Fulltim, Jl Seturan Sleman, Minggu (5/5). 2 Anggota Yonif 403 Kentungan Sleman, Praka Baltasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun, datang ke minimarket untuk membeli kopi. Lermatan terluka di bagian wajah, sedangkan Silvester terluka di ibu jari. Keduanya dilarikan ke RS TNI Magelang.
Penangkapan dilakukan sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (6/5/2013). Lokasi penangkapan adalah Asrama Mahasiswa Puncak Jayawijaya, Mancasan, Condongcatur, Depok, Sleman.
Direskrim Polda DIY Kombes Kris Erlangga membenarkan penangkapan itu. “Sudah ada yang ditangkap dan penyelidikan belum selesai,” kata Kris di Mapolda DIY, Ringroad Utara, Sleman, Senin (6/5/2013).
2 Pelaku yang diamankan adalah Vincen dan Frant. 2 Pelaku lain, Bobby dan Balla, masih dicari. Sedangkan dua anggota TNI yang dianiaya adalah Praka Baltasar Lermatan dan Praka Silvester Tawurutubun. Anggota Batalyon 403 Kentungan Sleman ini terluka akibat sabetan pisau, pukulan kayu dan batu.
Pengeroyokan terjadi di minimarket Fulltim Jl Seturan, Sleman, Minggu (5/5/2013) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban datang dengan mengenakan pakaian non dinas untuk berbelanja. Pada saat bersamaan, ada 4 pelaku juga berbelanja.
Saat pelaku membayar di kasir, uang mereka tidak cukup. Kasir meminta mereka membayar, tapi mereka tidak mau. Mereka malah mengancam kasir. Cekcok mulut pun terjadi.
Mengetahui perselisihan itu, kedua korban menengahi. Pelaku tetap enggan membayar dan marah-marah. Salah satu pelaku keluar dari minimarket dan masuk masuk membawa batu dan kayu. Kemudian pelaku mengeroyok kedua prajurit itu.
Salah satu pelaku membawa pisau. Dia sempat melukai kedua korban. Baltasar Lermatan luka di bagian jari tangan kanan dan mendapatkan 7 jahitan. Pipi memar dan hidungnya retak akibat dipukul dengan batu. Sedangkan Silvester luka di bagian ibu jari kiri. Keduanya dirawat di RS Tentara.
Polres Sleman masih menyelidiki kejadian tersebut. Mereka memerika rekaman CCTV di minimarket.
Post Views: 844
makin parah…
harusnya mahasiswa bisa lebih santun.. apalagi didaerahnya orang…