8 Mahasiswa Papua Dilepas, 1 Ditahan Karena Membawa Senjata Tajam. Hingga Saat Ini Asrama Papua Di Yogya Masih Dijaga Aparat Kepolisian

tribunjogja

(Dok.TribunJogja)

Aparat gabungan dari Kepolisian Resort Kota Jogja dan Polda DIY sampai saat ini masih berjaga di sekitar Asrama Papua Kamasan I, Jalan Kusumanegara, Umbulharjo, Jogja, Sabtu (16/7/2016). Meski sebagian besar mahasiswa Papua yang sempat terkepung sudah meninggalkan asrama.

Seratusan mahasiswa Papua sempat terjebak di dalam asrama sejak Kamis (15/7/2016) pagi hingga Jumat dini hari. Mereka yang berencana menggelar aksi damai terkait hak menentukan nasib sendiri di Papua Barat, tidak bisa keluar asrama karena dikepung polisi dan sejumlah ormas.

Bahkan, menurut Juru Bicara Persatuan Rakyat Pembebasan Papua Barat, Roy Karoba, mahasiswa dibiarkan kelaparan di dalam asrama. Pasokan makanan ke dalam asrama sulit masuk.

Namun warga Miliran dan aktivis pro-demokrasi mencoba masuk ke Asrama Papua dan berhasil membawa makanan. Sebagian polisi dan Brimob kemudian meninggalkan asrama menjelang tengah malam.

2

(Mahasiswa Papua asal Tolikara Obi Kogoya/Dokpri.Okto Marko)

Rencana aksi damai mahasiswa Papua dan aktivis pro-demokrasi mendukung Persatuan Pergerakan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) urung digelar Jumat siang, 15 Juli 2016. Acara itu dibubarkan ratusan personel gabungan dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigade Mobil, dan organisasi masyarakat lain.

3

(Dokpri.Donatus Mote)

Mereka mendatangi Asrama Mahasiswa Papua sejak pagi hingga sore hari. Organisasi masyarakat Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja membubarkan rencana aksi damai itu. Mereka membawa senjata semacam bambu dan pentungan.

Mereka meneriaki sejumlah warga Papua yang keluar dari asrama dengan kata-kata kotor dan nama-nama hewan. Ada pula yang melemparkan batu ke halaman Asrama Papua.

Anggota FKPPI Kecamatan Umbulharjo, Elly Kinadi, yang datang ke Asrama Papua mengatakan menolak aksi aktivis dan mahasiswa Papua. Dia menuding aksi itu bagian dari gerakan Organisasi Papua Merdeka. Setidaknya ada 35 orang dari FKPPI yang mendatangi Asrama Papua. “Kami bersama Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja menolak,” kata dia.

Terkait hal ini, Polda Yogya menangkap 1 orang mahasiswa Papua yang membawa senjata tajam, sedangkan 8 mahasiswa lainnya sudah dibebaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *