Yuk Intip Cara Pembuatan dan Harga Noken oleh Mama Elis, Penjual Noken di Nabire Papua Tengah
8 Agustus, 2023 11:55
INFO NABIRE, INFO PAPUA, INFO PAPUA BARAT, INFO PAPUA PEGUNUNGAN, INFO PAPUA SELATAN, INFO PAPUA TENGAH
No comments
Nabire, Noken Papua merupakan kerajinan tangan para leluhur yang memiliki nilai seni tinggi serta dianggap merupakan jati diri orang Papua. Sesungguhnya Noken memberikan nilai yang ideal dan terkesan mempesona ketimbang mereka yang hanya gantungkan benang di kepala. Mari merawat dan melestarikan budaya tradisional peninggalan dan pemberian dari leluhur.
Seperti kita ketahui, di Nabire ada banyak sekali penjual Noken dengan berbagai macam ragam Noken, yang tersebar di berbagai lokasi. Tetapi pusat penjualan Noken bisa kita jumpai di depan Taman Gizi Oyehe Nabire.
Nabire.Net mencoba mewancarai salah seorang penjual Noken Papua, atas nama Ibu Elis, yang berjualan di depan Taman Gizi jalan RE Martadinata Oyehe Nabire, Senin pagi (07/08/2023), pukul 09.57 WIT.
Kepada Nabire.Net, dijelaskan oleh Ibu Elis tentang bahan yang digunakan, proses pembuatan dan jenis-jenis Noken Papua serta penghasilan yang didapat oleh Ibu Elis.
Dijelaskan Ibu Elis, Noken Papua memiliki berbagai warna dan jenis, demikian Noken memiliki kesamaan dari bahan bakunya. Biasanya bahan baku yang digunakan adalah yang diambil dari alam seperti daun sagu muda, serat kulit kayu biasanya dari pohon nenduam, pohon nawa, atau anggrek hutan.
Lanjut kata Ibu Elis, dalam proses pembuatan Noken Papua, memakan waktu yang cukup lama. Biasanya dari kayu pohon nenduam, pohon nawa, atau anggrek hutan. Pertama, kulit kayu yang akan menjadi bahan baku umum Noken dikupas lebih dahulu untuk dipisahkan antara kulit dengan serat.
Setelah terpisah, serat kayu ditumbuk lalu diremas-remas dan dijemur agar sisa air di dalamnya bisa keluar semua. Setelah kering, serat kayu dibelah menjadi bagian-bagian lebih kecil supaya nantinya mudah dipilih-pilih. Terakhir adalah yang paling penting yaitu pemisahan dilakukan secara manual sebelum serat kayu dirajut ke berbagai macam-macam Noken.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan ini kata Ibu Elis, biasanya satu hingga dua hari. Akan tetapi, terdapat beberapa noken yang harus melalui proses perendaman serat kayu selama satu minggu. Seiring berjalannya waktu, bahan untuk membuat kerajinan ini juga mulai beragam yaitu dengan benang, rumput, bahkan anggrek yang dipetik langsung di hutan.
Meskipun memiliki nama yang sama, namun untuk pola rajutan, setiap suku punya cerita masing-masing dibaliknya. Dari perbedaan ini juga nantinya mencakup warna dan bahan baku untuk membuat noken.
Untuk harga kata Ibu Elis, cukup bervariasi, mulai dari Rp.30.000.- hingga Rp.100,000.-. Tapi, noken yang terbuat dari benang sulam memiliki harga lebih rendah dibandingkan dengan noken yang terbuat dari bahan alami.
Banyak cara yang digunakan untuk menjual noken, biasanya Mama-Mama penjual Noken menggantung sejumlah karya Noken pada seutas tali. Dan penghasilan setiap hari yang diperoleh dari Ibu Elis biasanya Rp.70.000.- kalau sepi, kalau rame biasanyaRp.500.000.-
*Penulis : Noni Matatar, Siswa Prakerind dari SMKS Kristen Anak Panah Nabire
[Nabire.Net]
Share on:
WhatsApp
Post Views: 3,757
Tinggalkan Balasan