Yoakim Mujizau : Intan Jaya Ingin Damai, Pasca penembakan Semua Pihak Harus Tahan Diri Bicara

(Kepala DPMK Intan Jaya, Yoakim Mujizau, saat berbincang dengan korban penembakan di Intan Jaya, Saharudin)
Intan Jaya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Intan Jaya, Yoakim Mujizau mengimbau masyarakat dan semua pihak para pemangku kepentingan di Kabupaten Intan Jaya untuk menahan diri menyampaikan informasi terkait situasi Kamtibmas di wilayah tersebut. Berkembangnya informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya cenderung memperkeruh suasana dan menimbulkan konflik baru.
“Pelajaran dari banyak kejadian gangguan keamanan di Intan Jaya selama ini, termasuk penembakan itu cenderung muncul dari informasi-informasi liar dari mulut ke mulut atau medsos yang sifatnya provokatif, padahal belum tentu sesuai kenyataan. Maka itu kami dorong siapa pun pihak di Intan Jaya, masyarakat, aparat dan pemerintah untuk menahan diri memberikan komentar. Itu saja dulu,” ungkap Yoakim yang adalah juga Ketua Tim Mediasi Konflik Penegakkan Hukum di Wilayah Kabupaten Intan Jaya Tahun 2020-2022.
Kepala DPMK Kabupaten Intan Jaya itu menegaskan juga bahwa daerah Intan Jaya adalah daerah rawan konflik yang bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi. Hal ini yang membuat pemerintah Kabupaten Intan Jaya mengalami kendala untuk benar-benar menjadi fasilitator dalam upaya penyelesaian konflik.
“Jadi penting sekali di Intan Jaya ini semua Komponen lapisan masyarakat harus kunci mulut baik-baik. Jangan sampaikan hal atau informasi yang bukan kapasitas Anda untuk bicara, karena itu bisa menimbulkan soal yang baru lagi,” kata Yoakim.
Saat ini pemerintah Kabupaten Intan Jaya sedang berupaya keras untuk kembali menata pembangunan dan pelayanan pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya setelah lama terganggu akibat konflik berkepanjangan.
“Kita ingin pemerintahan berjalan baik, maka syaratnya adalah menjaga dan merawat Kedamaian. Kalau daerah kita aman dan damai itu baru bisa pemerintah melakukan pembangunan fisik dan nonfisik. Tanpa Keamanan dan kedamaian pembangunan Daerah Intan Jaya tidak akan terjadi walaupun berganti pemimpin,” tegasnya.
“Intinya kita jaga hati, pikiran dan mulut pada saat berucap agar tidak menyebarkan info yang tidak berdasar apalagi menakut-nakuti masyarakat, PNS, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainya di Intan Jaya,” sambung Yoakim.
Terakhir pihak Pemkab Intan Jaya dikoordinir Dinas PMK Kabupaten Intan Jaya melakukan evakuasi terhadap seorang masyarakat sipil atas nama Saharuddin yang ditembak oleh TPN/OPM di Distrik Bilogai, Sugapa, Intan Jaya, Senin (30/1).
Penyerangan ini mereka katakan balas dendam karena sebelumnya ada kontak di kampung jalai dan jatuh 1 korban atas nama Mesak Nambagani.
Saharudin yang adalah pedagang kios tersebut ditembak di bagian bahu tembus Bahu kiri atas dan saat ini sudah berhasil diselamatkan setelah dievakuasi dari Intan Jaya ke Nabire.
“Puji Tuhan pada hari ini, Proses oprasi mengeluarkan Serpihan Proyektil dari Tubuh Korban Penembakan di Intan Jaya kemarin berjalan aman. Korban selamat,” pungkas Yoakim.
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan