Workshop Pengembangan Sistem Kepariwisataan Nasional (SIPARNAS) Se-provinsi Papua Tengah, 5-6 September 2024
Nabire, 7 September 2024 – Bertempat di Hotel Getz Nabire, Papua Tengah Pj. Sekda Provinsi Papua Tengah membuka secara resmi workshop pembinaan terkait sistem informasi kepariwisataan se-kabupaten di Provinsi Papua Tengah. Workshop dihadiri oleh para perwakilan tenaga surveyor dari OPD terkait di 8 kabupaten dan beberapa tamu undangan dari pelaku usaha pariwisata di Nabire.
Dalam arahannya Pj. Sekda Provinsi Papua Tengah mengemukakan bahwa potensi wisata di Papua Tengah perlu dioptimalkan, sinergi antar OPD di kabupaten, provinsi dan kementerian juga perlu perhatian untuk terus dioptimalkan demi mewujudkan kemajuan pariwisata di Papua Tengah. Pj Sekda juga mengajak seluruh elemen pelaku usaha pariwisata agar terus mengembangkan jasa pariwisata yang berkelanjutan, rajin sosialisasi serta terus berkoordinasi dengan OPD terkait untuk memajukan wajah pariwisata didaerah.
Dalam kesempatan yang sama, Tim dari perwakilan kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif mengajak agar tenaga surveyor yang dilibatkan dalam kegiatan ini berperan aktif dalam mendukung data dasar pariwisata di wilayah tugas dengan tujuan utama pengelolaan data pariwisata, mengontrol arah kebijakan pariwisata didaerah serta sebagai corong kementrian pusat dan pelaku usaha pariwisata dalam hal suplai data riil didaerah dalam hal pariwisata.
Dalam workshop kali ini bertujuan bagaimana tenaga surveyor yang akan dilatih dapat menjadi ‘vocal movement’ terkait kondisi pariwisata, selain mengumpulkan data dasar pariwisata, OPD terkait juga dapat melaporkan kondisi pariwisata misal dalam hal dukungan pembangunan akses jalan, perijinan, periklanan dan lain sebagainya yang terkait pengembangan pariwisata.
BPS sebagai lembaga penyedia data mengikuti rekomendasi konsep pariwisata dari UNWTO (United Nations Wolrd Tourism Organization). BPS mengambil pendekatan pariwisata dari beberapa indikator seperti :
1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Bintang dan Non Bintang (TPK).
2. Distribusi perjalanan wisata nasional menurut provinsi asal dan tujuan.
3. Jumlah tamu WNI dan WNA pada hotel bintang dan non bintang.
4. Jumlah akomodasi, kamar dan tenaga kerja pada akomodasi per kabupaten/kota.
BPS mencatat di Provinsi Papua Tengah pada semester 1 tahun 2024 cenderung mengalami peningkatan tingkat hunian kamar hotel (TPK) diawal tahun yaitu di Januari hingga Maret. Sedangkan jika dilihat sedikit kebelakang, kondisi tahun 2023 menampilkan pola pada pertengahan tahun cenderung menurun dan stabil serta mulai meningkat kembali di akhir tahun.
Jika dilihat dari segi distribusi wisatawan nasional per tahun wilayah timur Indonesia khususnya Provinsi Papua hanya menyumbang rata-rata 0,5 persen jumlah wisatawan dari tahun 2019-2023. BPS juga mencatat bahwa jumlah perjalanan wisatawan yang domisili dari Provinsi Papua dan Papua Tengah lebih banyak yang wisata keluar Papua daripada jumlah wisatawan yang masuk ke Papua Tengah pada semester 1 tahun 2024 ini.
Beberapa gambaran pariwisata Papua Tengah menunjukkan bahwa peta potensi wisata di Papua Tengah masih perlu perhatian khusus. Untuk itu sinergi bersama perlu terus ditingkatkan agar kondisi pariwisata daerah dapat menyumbang rating pariwisata nasional yang dapat bersaing dikancah internasional.
Willy Andhika
Prakom Ahli Muda
BPS Kab Nabire
[Nabire.Net]
Tinggalkan Balasan