Warga Minta Kepala Distrik Napan & Jajarannya Tinggal di Tempat Tugas

(Distrik Napan kabupaten Nabire)

(Distrik Napan kabupaten Nabire)

Nabire, Warga Distrik Napan, kabupaten Nabire, mempertanyakan kinerja dan keberadaan seluruh pegawai Kantor Distrik Napan yang jarang berada di tempat tugas, tetapi lebih sering berada di kota Nabire.

Hal itu disampaikan Petrus S.Y Marei, salah seorang warga Distrik Napan, kepada Nabire.Net, Kamis (02/06/2022).

Petrus Marei mengatakan, seharusnya seluruh pegawai Distrik berada di kampung, bukan di kota Nabire, sehingga ada perubahan yang berdampak bagi warga masyarakat.

Lanjut Petrus, dengan adanya perubahan yang dipimpin oleh Ibu Yubelina Sayori,S.Sos, selaku Kepala Distrik Napan, atau biasa disapa Mama bagi masyarakat, masyarakat dapat terlayani dengan baik.

“Karena sebagai Mama bagi masyarakat, Mama bisa merasakan bagaimana masyarakat ingin diperhatikan dan diperlakukan selayaknya dengan baik, tetapi jika Mama menelantarkan anak, apa daya anak akan menjadi terasing,” tutur Petrus Marei.

Oleh karena itu, Petrus meminta agar Kepala Distrik Napan, Yubelina Sayori,S.Sos, bisa mengembalikan jati dirinya sebagai Mama bagi masyarakat, dengan berada di kampung Napan, dan berada di Distrik Napan untuk melayani masyarakat dengan baik.

“Seperti kata Bapak Wellem Risamena, siapa yang bekerja dengan baik dan jujur di tanah ini, akan melihat satu tanda heran ke tanda heran yang lain,” pungkas Petrus Marei.

[Nabire.Net]


11 Responses to Warga Minta Kepala Distrik Napan & Jajarannya Tinggal di Tempat Tugas

  1. Bapak wartawan yg terhormat,jangan dengar berita sepihak,langsung muat di media,koordinasi dgn kepala distrik datang ke distrik lihat kondisi kehancuran kantor dan kopel pegawai serta semua aset kantor yg tdk ada entah syapa pencurinya,baru muat di media,salam hormat.

  2. Rinelda A. M berkata:

    Betul skalii tete Samsor… Trus sekarang kita mau lihat kesalahannya berada disiapa… Di Pegawai k ? Di Pencuri k ? Atau di Kantor dan Kopel pegawai… Boh masa tete dong tra malu di bilang Pegawai 17 Agustus atau Pegawai ada kegiatan saja baru di kampung….

    Maaf sebenarnya tete, kami tdk pnya Hak untuk berkomentar hanya saja kami juga bisa menilai… Tidak enak kalau tete dong bisa nikmati kota dan gaji tapi tdk pernah menjalankan tugas di distrik dengan baik…

    Kantor Distrik, Perumahan Distrik bisa di perbaiki asalkan ada yg bisa tinggal… sy rasa Pemerintah tra mungkin membiarkan orang yg mau bekerja tidur di atas hujan dan panas… atau kerja di atas rumput dan lumpur….

  3. Eduard berkata:

    waduh enak sekali jadi Kepala Distrik dan Staf Distrik, tinggal di kota terima gaji, tapi masyarakat di kampung butuh pelayanan. Cobalah sebagai Pejabat itu mengemban amanat yg dipercayakan. Ingat, anda waktu dilantik jadi pejabat anda taruh tangan di atas Alkitab, tanggung jawab anda bukan sama masyarakat saja tetapi juga sama Tuhan. Ingat itu.

  4. Baldus.e.b.Sayori berkata:

    Saya rasa pak p.y. Marey kurang bijak sebagai warga masyarakat, tpi bpk juga seorang pimpinan kepala sekolah SMP 1 Napan kalau menurut saya cek dulu kondisinya pegawai dan kepala distrik Napan apa kendalanya kantor dan perumahan aja belum baik,pasti ada alasan dan kebutuhan yg masyarakat kurang memahami, terus lantiknya juga baru beberapa bulan kalau bpk bijak tanya ke Kpl distrik dulu Bru bpk ksh naik di mensos ini kan bukan seputaran Napan saja yang tahu tpi semua orang yang mengunakan media. jadi saran saya bpk p.y Marey kalau mau muat berita di Mensos atau Nabire net cek dulu, bpk juga perna menjalani hal yang sama jdi tolong saling menghargai kepimimpinan seseorang pemimpin, supaya bpk kalian juga dihargai.
    Dan Bagi admin Nabire net Jagan muat berita yang penjelasanya dari orang tersebut atau wilaya tersebut yg tdk bertangung jawab, privati informasi orang sudah di atur UUD IKP dan ITE Jagan kalian ambil inisatif untuk mengambil berita dan informasi yang tidak jelas tanpa bukti dan cek ada alasan yang pasti di distrik .

  5. Raymond berkata:

    Mohon Pak Bupati Nabire tertibkan pegawainya yang seperti ini, bagaimana Nabire mau maju kalau pegawai tra pernah ada di tempat tugas. Yang salah Pak Bupati sendiri yang lantik orang tapi tra pernah ada di tempat tugas

  6. Petrus S. Y. Marey berkata:

    Kepada anakku Baldua, Trima kasih atas Pendapatmu pada saya, dan asal ko tau sy sebagai seorang kepala sekolah yg dari dulu sampe skrg tdk hanya duduk dan tgl di kota tapi bagaimana sy berpikir untuk memajukan kampung yg menjadi tempat hidup dan menjadikan anak2 didik sy bisa berhasil salah satunya adalah ko…

    Dan hari ini kalau ko berpikir sy kurang bijak dalam berbicara, coba katakan apa yg saya katakan ini salah dan sy supaya ko tau untuk membangun negeri kita sebagai anak2 negri jangan kita terlalu MENGELUH dan MENUNTUT lebih, tapi mari kita gunaka waktu dan kesempatan yg Tuhan beri dan pemerintah percayakan anak2 kampung balik dan membangun kampung kita sendiri.. Jangan ko menghayal ko ada di bulan baru ko mau bangun rumah di bumi…

    Dan mengenai rumah distrik dan kantor serta pegawai2nya kita sendiri tau kondisi dan situasinya.. Mana yg layak dan mana yg tidak karna saya Hidup di kampung bukan hanya hidup di kota…

  7. Rinelda M berkata:

    Sio… Sodra seh saya Salut dengan ko punya kata2 skali… Saya mau tanya ko ada di kampung skarang k ?

    Ko bicara bapak kepala sekolah kurang bijak untuk menanggapi atau berbicara seperti ini, trus kalau bukan bapak yg bicara siapa lagi yg mau bicara, dan ini untuk membangun kampung kita.

    Hari ini ko bicara bagus tapi apakah ko bisa sama seperti bapak kepala skolah yg tdk pernah menuntut apapun tapi dia bisa membuat suatu perubahan di kampung napan khususnya di bidang pendidikan… Dan Ko salah satu anak yg merasakan didikan bapa dan ko tau persis bapa seperti apa… saya dan ko hidup belajar dan besar bersama2 jadi tdk perlu terlalu banyak bicara karna ko orang terdidik pasti ko akan tau Proses dan Kinerja kerja yang baik seperti apa…

    Hari ini kami bukan mau mengkritik ibu tapi Kami Hanya mau ibu lebih baik dari Pemimpin sebelumnya…

    Satu contoh yang harus dipelajari dr saya dan ko bahwa sebagai seorang pemimpin kita harus rela berkorban, kami yang hanya guru Honor dan Kontrak daerah yang berbulan2 tidak ada Honor saja kami bisa berada di tempat Tugas trus bagaimana dengan Pegwai2 yg punya Nip dan Jabatan serta Gaji setiap bulan tapi tdk pernah laksanakan tugas di tempat tugas…

  8. Israel Reinhard Buiney berkata:

    Fungsi kontrol dalam demokrasi itu penting.!
    Salah satunya melalui kritik terhadap kebijakan sebagai bahan evaluasi pemerintah terhadap pencapaian kinerja.

    Jangan jadi pemimpin yang anti kritik karena rakyat mempunyai fungsi kontrol atas setiap kebijakan pemerintah.
    Setiap pejabat di tingkat manapun harus bisa menerima kritikan dan masukan dari masyarakat agar nantinya dapat menjadi indikator capaian kinerja.

    Para kepala distrik akan menjadi barometer penting dalam mengukur pencapaian Kinerja Bupati dalam 2 tahun terakhir menuju 2024
    Tentu ada target Bupati yang ditunggu masyarakat dalam 100 hari kerja sesuai janji kampanye.
    Tentu dalam 2 tahun berjalan semua Pejabat yang membantu Bupati punya tanggung jawab melaksanakan Visi misi Bupati sesuai target agar 2024 ada tingkat kepuasan Publik yang tercapai dan tidak ada kata terselip “Pejabat tim sukses jadi samimawon”

    Semua masyarakat nabire rindu perubahan makanya anak-anak nabire masih tunggu action dari Bpk.Bupati and team yang kemarin gencar menyuarakan perubahan dengan jargon anak adat dapat mewujudkan perubahan itu dari kampung ke kota sesuai harapan masyarakat.
    Intinya pejabat publik adalah pelayan masyarakat yang memiliki panggilan untuk melayani sesuai Panca Prasetya Korpri.

    Catatan:
    Pemerintah minta pers tetap keras mengkritik
    •Bisa bantu arahkan kebijakan dan pembangunan
    •tekankan pentingnya kebebasan pers dalam demokrasi

    “Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan”.@Jokowi (Presiden RI)

    “Kita perlu kritik yang terbuka, yang pedas, yang keras”.@Pramono Anung (Seskab)

  9. Baldus.e.b.sayori berkata:

    Sodaraqu benar sekali apalagi kita ini tumbuh dan besar di tempat yang sama, dan saya tdk di kampung, mengapdi tetapi jeripaya,dan usaha memajukan Napan saya salah satu orang yang berjuang.
    dan Kritikan saran dan masukan itu penting untuk memajukan suatu daerah tetapi yang saya maksud ialah secara kekeluargaan itu saja, karna kalau di publik pasti semua orang baca dan tau kepemimpinan seorang pimpinan dan yang membuat saya tergerak untuk membalas sebuah kritikan dari bpk karna dari Distrik ganti Distrik tidak perna ada di media seorang pimpinan distrik’
    kinerjanya di kota aja tetapi sekarang ibu ditrik baru bekerja beberapa bulan bahkan belum tahun sudah ada penilayan..dan bpk kita adalah seorang pimpinan yang punya disiplin,rendah hati loyalitas dan bertanggung jawab bahkan SDM kita dan saya degan ko sampai sukses datangi dan sampaikan secara langsung ke ditrik pasti kepimimpinan Basti akan berjalan sesuai apa yang masyarakat inginkan.

  10. Baldus.e.b.sayori berkata:

    Benar bpk Disiplin,loyalitas,bertangung jawab Rendah hati kepemimpinan dan keteladanan bpk kami sangat bangga dan bpk memajukan kita di wilayay Napan khusus di SDM pendidikan,dan pemerintahan yang baik,dan secara mengayomi keluarga,secara bersama
    tetapi yang anak maksud bpk datangi distrik dan berbicara atau secara lisan, atau menyurat kalau di media pasti distrik merasakan apa yang terjadi kritikan padanya padahal Bru beberapa bulan bekerja, “hal ini kalau terjadi di kalangan bpk apa yang bpk Rasakan,seperti sekarang rasanya kepemimpinan distrik”.dan pemimpin distrik juga anak daerah bukan orang sebrang jdi kritikn secara keluarga itu yang anak sampaikan.

  11. Rinelda berkata:

    Bukan hanya kepemimpinan ibu saja yg di kritik tapi pemimpin2 sebelumnya juga bapa kritik bahkan di keluarkan di media cetak… Jadi sy rasa ini sebagai bahan acuan agar pemimpin2 jangan hanya tinggal di kota saja, apalagi anak kampung sendiri yg menjadi pemimpin di daerahnya… Yang sangat kami tdk trima yaitu Ibu Kadis membuat Sekretariat di Kota dan Membayar Rumah Kos di Kota sebagai tempat kerja mereka… Apakah ini baik bagi kemajuan Kampung ? Daripada buang2 biaya di kota mending kadis sewa rumah masyarakat di kampung untk dijadikan kantor sementara toh….

    Masa masyarakat butuh Ibu di kampung, trus harus cari ke kota… Menurut Sodra itu layak ? Dan dengan model seperti ini apakah kampung akan di bangun lebih baik ? Atau pengorbanan sodra untuk memperjuangkan Ibu dan kampung ini hanya menjadi biasa2 saja seperti pemimpin2 sebelumnya….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *