Temui Sekda, BMKG & BPBD Nabire Koordinasikan Dampak Badai Siklon Tropis

(BMKG & BPBD Nabire Koordinasikan Dampak Badai Siklon Tropis Kepada Sekda)

Nabire, Senin 19 April 2021. Kepala Stasiun Meteorologi Moanamani Nabire Husain, S.Tr bersama Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Nabire Bapak Victor Fun, S.Sos, M.Si melakukan koordinasi dengan kunjungan ke ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Nabire Bapak Daniel Maipon, S.STP untuk menyampaikan update Informasi Peringatan Dini Cuaca tanggal 18 sampai dengan 26 April 2021 mengenai Dampak Tidak Langsung dari Typhoon SURIGAE dan Prospek Cuaca Sepekan di Wilayah Kabupaten Nabire.

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan arahan Kepala BMKG Pusat dan hasil koordinasi antara BPBD dan stakeholder terkait agar tersampaikannya informasi ini ke pelosok di wilayah yang memiliki potensi berdampak seperti Kabupaten Nabire.

Akhir-akhir ini Nabire sering dijumpai kondisi cuaca yang relatif panas dan cerah berawan dalam rentang waktu yang lama, sehingga banyak berbagai pertanyaan yang muncul di masyarakat.

Hal tersebut merupakan salah satu yang terjadi akibat dampak tidak langsung yang ditimbulkan oleh bibit siklon 94W yang berada tepat di Utara Papua.

Perlu diketahui bibit siklon 94W ini tepatnya terbentuk di sekitar Pasifik Barat sebelah utara Papua, dengan koordinat -5,8 LU -141,1 BT sejak Senin (12/4/2021). Tekanan minimum bibit siklon tropis 94W ini mencapai 1.007 hPa dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 37 km per jam. Bibit 94 W berada di lingkungan yang cukup mendukung dengan suhu muka laut hangat (29-30ÂșC), konvergensi level bawah lemah (10-20s-1), divergensi lapisan atas sedang (20-30s-1), vertical shear lemah (5-10kt), dan vortisitas lapisan bawah sedang.

Kondisi ini menyebabkan adanya potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan sehingga dapat menyebabkan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan dapat disertai angin kencang. Namun untuk wilayah berdampak secara tidak langsung perlu diperhatikan khususnya di wilayah Nabire agar untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi, angin kencang yang memiliki resiko bagi keselamatan nelayan dan pengguna transportasi laut, pungkasnya Bapak Husain, S.Tr selaku Kepala Stasiun Meteorologi Moanamani Nabire.

Dalam koordinasi kegiatan tersebut juga disampaikan untuk saat ini berdasarkan informasi terbaru bahwa bibit siklon 94W telah berkembang menjadi siklon SURIGAE, dan informasi terkini 19/04/2021 sudah menjadi Super Typhoon SURIGAE.

Tentu hal ini perlu ditingkatkan karena agar masyarakat juga dapat tahu mengenai bagaimana dampak yang ditimbulkan melalui dampak secara tidak langsung yang diperoleh dari Kejadian tersebut, sehingga dengan hasil koordinasi ini dapat terlaksana secara luas di wilayah Kab. Nabire untuk sementara memperhatikan kondisi cuaca dan gelombang tinggi bagi dunia pelayaran khususnya di perairan Teluk Cendrawasih.

Potensi terjadinya muncul kembali bibit siklon seperti Siklon tropis SEROJA dan bibit 94W yang berkembang menjadi Typhoon SURIGAE, hal ini masih bisa berpeluang kedepannya terbentuk di wilayah Indonesia. Terlebih wilayah Papua merupakan wilayah yang sering terbentuknya pertemuan massa udara yang umumnya dekat dengan Samudera Pasifik.

Sebagaimana perlu diketahui bibit siklon muncul selain daripada suhu muka air laut yang minimal 26,5 C juga dapat juga ditimbulkan oleh kondisi atmosfer yang labil, kondisi atmosfer yang relatif lembab.

Prospek cuaca sepekan kedepan untuk wilayah Kab. Nabire masih berpotensi terjadinya kondisi cuaca hujan ringan hingga lebat. Untuk itu masyarakat Nabire diminta untuk terus peduli terhadap dengan informasi terkini yang dikeluarkan BMKG, baik melalui website www.bmkg.go.id atau dengan mengunduh aplikasi InfoBMKG. Untuk informasi prakiraan cuaca khusus di Nabire juga di sarankan agar dapat mengikuti di sosial media baik di Instagram, Facebook Fanpage dan Twitter Stasiun Meteorologi Nabire.

[Nabire.Net/Nanda Rinaldy]



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *