Sukses Tangani Konflik Pilkada, Gubernur Apresiasi Pj Bupati Puncak Jaya
Puncak Jaya, 13 Mei 2025– Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, SH, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Penjabat (Pj) Bupati Puncak Jaya, Yopi Murib, atas keberhasilannya menangani konflik antarpendukung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Puncak Jaya.
Konflik yang melibatkan dua kubu pendukung pasangan calon bupati, yakni pasangan nomor urut 1 Yuni Wonda – Mus Kogoya dan pasangan nomor urut 2 Miren Kogoya – Mendi, berhasil diredam melalui pendekatan yang koordinatif dan penuh kearifan lokal.
“Saya, Gubernur Papua Tengah, mengucapkan banyak terima kasih kepada Pj Bupati Puncak Jaya, Pak Yopi Murib, karena selama ini beliau selalu berkoordinasi dengan seluruh pihak,” ujar Gubernur Nawipa dalam pernyataannya, Selasa (13/5/2025).
Gubernur menyebut, berkat kerja keras dan pendekatan damai dari Yopi Murib, kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan damai yang ditandai dengan ritual adat Belah Kayu Doli yang digelar di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya, Senin (12/5/2025).
“Sekali lagi, saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena hari ini kita bisa melaksanakan ritual adat perdamaian,” kata Nawipa.
Gubernur Meki menyebut Yopi Murib sebagai “putra terbaik suku Lanni” yang patut dihargai atas dedikasinya menyelesaikan konflik yang sempat menelan korban jiwa.
“Terima kasih dari lubuk hati terdalam karena kalian telah berbuat baik untuk negeri ini, menyelamatkan nyawa para korban. Ada lebih dari 600 orang luka-luka dan 14 orang meninggal dunia—nyawa yang tidak bisa diganti dengan uang, karena lebih penting dari kekayaan dan jabatan,” tegasnya.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap kebesaran hati kedua pasangan calon yang menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 7 Mei 2025 dan bersepakat melakukan ritual perdamaian sebagai bentuk rekonsiliasi.
“Hari ini cuaca cerah. Itu artinya habislah gelap, terbitlah terang. Yang gelap sudah selesai dan kita mulai yang terang,” ujarnya puitis.
Melalui ritual adat ini, Gubernur menegaskan bahwa tak boleh lagi ada sekat politik di tengah masyarakat.
“Tidak boleh lagi ada perpecahan. Ritual adat ini sudah sah. Pasangan nomor urut 1 bisa duduk bersama dan merokok dengan pasangan nomor urut 2. Semua harus saling menggandeng tangan. Pemerintahan ini tak akan pernah habis, karena generasi baru akan terus lahir untuk memimpin daerah ini,” tutupnya.
[Nabire.Net/Musa Boma]
Tinggalkan Balasan